Napi bandar narkoba Cai Cangpan kabur dari Lapas Kelas I Tangerang bermodalkan besi dan obeng. Cara seperti ini tak berlaku bagi seorang narapidana asal Korea Selatan yang kabur dari lapas hanya bermodalkan minyak. Bagaimana caranya?
Dilansir dari Huffpost, 27 September 2012, Korea Selatan dibuat heboh oleh kisah pelarian dari seorang narapidana bernama Choi Gap-bok. Gap-bok dipenjara karena kasus perampokan. Namun, dia juga dikenal sebagai seorang master olahraga yoga. Dia menekuni olahraga ini selama 23 tahun.
Gap-bok kemudian memanfaatkan olahraga itu untuk tujuan praktis, kabur dari lapas. Dia hanya perlu pelicin untuk melancarkan aksinya, maka itu dia meminta minyak kulit--sejenis baby oil--kepada petugas. Pagi-pagi sekali pada 17 September 2012, dia mengoleskan minyak itu di bagian atas tubuhnya dan menyelinap keluar dari penjara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meloloskan diri lewat celah makanan kecil di bagian bawah sel. Menurut laporan media-media Korea, Gap-bok hanya membutuhkan waktu 34 detik untuk meloloskan tubuhnya itu.
Ruang yang dilewati Choi memiliki tinggi sekitar 5,9 inci dan lebar 17,7 inci, menurut Korea Times. Dia melarikan diri saat tiga penjaga penjara sedang tidur.
Pelarian Choi yang berani telah menginspirasi para jurnalis untuk memanggilnya 'Houdini Korea', merujuk pada pesulap terkenal Harry Houdini yang memang spesialis meloloskan diri. Namun, pelarian Gap-bok tak bertahan lama. Dia tertangkap lagi empat hari kemudian.
Berbeda dengan Cai Cangphan yang kabur dari Lapas Kelas I Tangerang dengan cara menggali lubang di dalam kamar sel pada Senin 14 September 2020. Lubang tersebut terhubung ke bagian luar Lapas.
Sebuah CCTV di samping gedung Lapas merekam aksi detik-detik Cai Cangphan ketika meloloskan diri dengan keluar dari gorong-gorong. Cai Cangphan perlu waktu 5-6 bulan untuk menggali lubang tersebut dengan besi dan obeng.
Tonton juga 'Detik-detik WN China Kabur dari Lapas Tangerang':