Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan mengatakan transmisi penularan virus Corona di DKI Jakarta meningkat sejak PSBB dilonggarkan. Pakar mengusulkan agar PSBB di Ibu Kota kembali diperketat.
"Transmisi COVID-19 di DKI Jakarta meningkat terus sejak PSBB dilonggarkan. Berati protokol kesehatan belum bisa menggantikan PSBB untuk menekan transmisi COVID-19," kata Iwan kepada wartawan, Senin (7/9/2020).
Iwan mengusulkan agar PSBB di Jakarta kembali diperketat atau cakupan warga yang menggunakan masker harus di atas 85 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengusulkan untuk PSBB diperketat lagi atau cakupan protokol kesehatan ditingkatkan, cakupan penduduk yang menggunakan masker pada saat di luar rumah harus 85% atau lebih tinggi," katanya.
Iwan menjelaskan berdasarkan hasil kajian peneliti asal Florida International University, Amerika Serikat, penggunaan masker minimal 85% untuk bisa mengendalikan wabah. Dia menyebut berdasarkan pengamatan penggunaan masker di DKI masih di bawah angka itu.
"Dari referensi ini, perlu 85% pemakaian masker baru wabah bisa terkendali. Pemantauan pemakaian masker dengan aplikasi oleh volunteer sedang diujicobakan. Cakupannya kita belum tahu. Dari pengamatan saja, cakupannya masih di bawah 85%," tuturnya.
Selain itu, Iwan juga menyarankan agar aturan ganjil genap kendaraan di DKI tidak diberlakukan. Dia menyebut, kebijakan itu guna mencegah kerumunan di angkutan umum.
"Iya, (ganjil genap kendaraan) untuk tidak diberlakukan, untuk menghindari kerumuman di angkutan umum," katanya.
Untuk diketahui, dalam satu pekan terakhir positivity rate COVID-19 di DKI Jakarta terjadi kenaikan. Pada 5 September positivity rate di DKI sebanyak 14,6% berdasarkan situs resmi Pemprov DKI (corona.jakarta.go.id).
Selain itu, TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur selama ini menyediakan lahan khusus untuk pemakaman jenazah terkait COVID-19. Kini, lahan hanya tersisa untuk 1.100 jenazah.
"Lahan kami untuk jenazah COVID-19 tersisa 1.100 lubang makam untuk muslim dan non muslim," ujar Komandan Regu TPU Pondok Ranggon, Nadi (47), seperti dilansir Antara, Jumat (4/9/2020).