Beberapa waktu kemudian, pihak keluarga sudah meminta keterangan kepada pihak rumah sakit atas kejadian itu. Tapi penjelasan dari RS tak kunjung datang.
Kasus ini mencuat setelah viralnya utas (thread) di Twitter pemilik akun @apasihkopat, Alfajar Madani. Alfajar Madani yang mengaku keponakan Hendri menceritakan pamannya meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Tanda pagar #keadilanuntukHendri sempat jadi trending topic di Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan Hendri dibawa anggota Polresta Barelang. Awalnya kondisi Hendri baik-baik saja, bahkan sempat melambaikan tangan ke neneknya saat kembali dibawa aparat. Setelah itu, dia tak mengetahui kabar pamannya.
Dia menceritakan pihak keluarga merasa janggal atas kematian Hendri. Dia mengatakan selain kepala yang di-wrapping, ada sejumlah diduga luka memar di tubuh Hendri. Dalam thread tersebut, Alfajar Madani juga mengunggah kondisi terakhir pamannya yang meninggal dunia dengan kepala dibungkus plastik.
Terkait kasus ini, sebelumnya polisi menjelaskan penangkapan Hendri bermula saat pihaknya mendapat informasi pengiriman narkoba jenis sabu dari Malaysia ke Kepri. Informasi itu kemudian ditindaklanjuti dengan ditangkapnya Hendri serta tiga tersangka lainnya.
![]() |
"Info awal akan ada pengiriman narkoba dari Malaysia, kemudian tim Opsnal mengamankan empat tersangka, termasuk almarhum," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt saat dimintai konfirmasi, Selasa (11/8).
Harry menuturkan polisi juga menyita barang bukti sabu dan barang lain. Namun belum dijelaskan secara detail berat sabu yang disita dan siapa saja yang menguasai barang bukti itu saat penangkapan.
"Diamankan juga barang bukti narkoba jenis sabu dan timbangan elektrik, kaca Pyrex, dan speedboat dari TKP Kelong, Belakang Padang," ucap Harry.
Harry menuturkan Hendri mengaku sesak napas ketika turut serta dalam pengembangan kasus narkoba yang dilakukan Polresta Barelang. Harry menerangkan Hendri sebelumnya minta dibelikan obat asma berupa spray, namun selanjutnya minta dibawa ke dokter karena sesak napas tak kunjung mereda.
"Pada saat dilakukan pengembangan, almarhum menyampaikan ke anggota merasa sesak napas. Kemudian pelaku minta dibelikan obat asma (spray). Namun pelaku masih merasa sesak sehingga minta dibawa ke dokter," terang Harry.
Polisi akhirnya Hendri dibawa ke IGD RS Budi Kemuliaan Batam. Polisi menyebut Hendri mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
![]() |
Soal kepala Hendri yang dibungkus plastik, pihak kepolisian mengatakan tindakan tersebut dilakukan pihak RS. Pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam disebut menutup wajah Hendri memakai plastik dalam upaya menghindari penularan virus Corona (COVID-19).
"Soal penutup kepala adalah kewenangan rumah sakit," kata Kapolres Barelang, Kombes Purwadi Wahyu Anggoro dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (13/8).
"Penangkapan sesuai prosedur, tidak akan ada penganiayaan, keluarga tersangka sudah lihat langsung," tambahnya.
(jbr/idn)