Polisi menjelaskan, penangkapan Hendri Alfred Bakarie bermula ketika pihaknya mendapat informasi pengiriman narkoba jenis sabu dari Malaysia ke Kepulauan Riau (Kepri). Informasi itu kemudian ditindaklanjuti dengan ditangkapnya Hendri serta tiga tersangka lainnya.
"Info awal akan ada pengiriman narkoba dari Malaysia, kemudian tim Opsnal mengamankan empat tersangka, termasuk almarhum," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt saat dimintai konfirmasi, Selasa (11/8/2020).
Harry menuturkan polisi juga menyita barang bukti sabu, timbangan, kaca Pyrex dan speedboat. Namun tak dijelaskan secara detail berat sabu yang disita dan siapa saja yang menguasai barang bukti itu saat penangkapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diamankan juga barang bukti narkoba jenis sabu dan timbangan elektrik, kaca Pyrex, dan speedboat dari TKP Kelong, Belakang Padang," ucap Harry.
Perihal ini, Harry sebelumnya menuturkan Hendri mengaku sesak napas ketika turut serta dalam pengembangan kasus narkoba yang dilakukan Polresta Barelang. Harry menerangkan Hendri sebelumnya minta dibelikan obat asma berupa spray, namun selanjutnya minta dibawa ke dokter karena sesak napas tak kunjung mereda.
"Pada saat dilakukan pengembangan, almarhum menyampaikan ke anggota merasa sesak napas. Kemudian pelaku minta dibelikan obat asma (spray). Namun pelaku masih merasa sesak sehingga minta dibawa ke dokter," terang Harry sebelumnya.
Polisi akhirnya Hendri dibawa ke IGD RS Budi Kemuliaan. Polisi menyebut Hendri mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
Sebagaimana diketahui, viral thread di Twitter tentang seorang warga bernama Hendri Alfred Bakarie meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Thread tersebut berisi curhat pemilik akun @apasihkopat, Alfajar Madani, yang mengaku sebagai keponakan Hendri.
Alfajar Madani mengatakan polisi yang membawa pamannya adalah anggota Polresta Barelang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Saat itu, Alfajar Madani menuturkan kondisi pamannya baik-baik saja, bahkan sempat melambaikan tangan ke neneknya saat kembali dibawa aparat. Setelah itu, dia tak mengetahui kabar pamannya.
Dia menceritakan pihak keluarga lalu diberi surat kematian pamannya oleh polisi. Alfajar Madani menyebut tertera waktu kematian pamannya pukul 07.13 WIB, 8 Agustus 2020.
"Diserahkan surat kematian oom saya. Disitu oom saya meninggal sekitar pukul 07.13 WIB. Dan disitu tante saya sudah merasa janggal karena pada awalnya berita yang diterima adalah untuk menjenguk dan keluarga mengetahui nya baru siang hari. Kemudian keluarga saya langsung menuju ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Dan kondisi kepala oom saya di wrapping ditambah kondisi badan oom saya yang memar". Semua bertanya" ada apa? dan kenapa bisa?" cuitnya kembali.
Alfajar Madani juga mengunggah kondisi terakhir pamannya yang meninggal dunia. Dari foto yang dibagikan di thread tersebut, tampak sesosok jasad pria dengan kepala dibungkus plastik.
Tonton video 'Terungkap! Modus Baru Penyelundupan Sabu Cair di Air Mineral':