"Itu kami nggak tahu (kenapa dibungkus plastik). Kami nggak mendapat jawaban," ujarnya.
"Kami besok atau lusa akan menempuh jalur hukum. Kami akan lapor ke Propam. Sekarang sedang mengumpulkan bukti dan kronologi. Harus kami laporkan agar tak terjadi kejadian serupa lagi," tambah Mega.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, utas cuitan (thread) di Twitter tentang seorang warga bernama Hendri Alfred Bakarie meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan di kantor polisi viral. Thread tersebut berisi curhat pemilik akun @apasihkopat, Alfajar Madani, yang mengaku sebagai keponakan Hendri.
Alfajar Madani mengatakan polisi yang membawa pamannya adalah anggota Polresta Barelang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Saat itu, Alfajar Madani menuturkan kondisi pamannya baik-baik saja, bahkan sempat melambaikan tangan ke neneknya saat kembali dibawa aparat. Setelah itu, dia tak mengetahui kabar pamannya.
Hingga akhirnya Hendri diketahui telah meninggal dunia. Alfajar Madani juga mengunggah kondisi terakhir pamannya yang meninggal dunia. Dari foto yang dibagikan di thread tersebut, tampak sesosok jasad pria dengan kepala dibungkus plastik.
Perihal ini, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt menuturkan Hendri mengaku sesak napas ketika turut serta dalam pengembangan kasus narkoba yang dilakukan Polresta Barelang. Harry menerangkan Hendri sebelumnya minta dibelikan obat asma berupa spray, tapi selanjutnya minta dibawa ke dokter karena sesak napas tak kunjung mereda.
"Pada saat dilakukan pengembangan, almarhum menyampaikan ke anggota merasa sesak napas. Kemudian pelaku minta dibelikan obat asma (spray). Namun pelaku masih merasa sesak sehingga minta dibawa ke dokter," terang Harry saat dikonfirmasi, Selasa (11/8).
Polisi akhirnya membawa Hendri ke IGD RS Budi Kemuliaan. Polisi menyebut Hendri mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
(jbr/gbr)