Keluarga Heran Kepala Hendri Dibungkus Plastik, Akan Lapor Propam

Keluarga Heran Kepala Hendri Dibungkus Plastik, Akan Lapor Propam

Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 11 Agu 2020 22:11 WIB
Viral seorang warga meninggal saat diperiksa di Polres Barelang
Viral utas Twitter #keadilanuntukhendri (Foto: Tangkapan layar Twitter)
Jakarta -

Hendri Alfred Bakarie ditemukan pihak keluarga sudah dalam kondisi tak bernyawa di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam. Pihak keluarga heran soal kondisi kepala Hendri yang dibungkus (wrapping) plastik.

Adik kandung Hendri, Mega Selviana Bakari, mengatakan istri Hendri pun tak mendapat jawaban pasti soal muka suaminya yang dibungkus plastik. Saat itu, kata Mega, istri Hendri diantar pihak kepolisian untuk melihat kondisi suaminya pada Sabtu (8/8).

"Diantar ke RS. Kagetlah istri dan paman abang saya, kaget kenapa muka di-wrapping. Dari pihak RS bilang tidak tahu terkait wrapping di wajah. Polisi juga mengungkap kami tidak tahu wrapping di muka. Jadi memang bahasanya simpang siur. Sampai saat ini juga kami belum tahu karena sedang dilakukan autopsi," ujar Mega kepada wartawan, Selasa (11/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mega mengatakan pihak keluarga pun tidak mendapatkan penjelasan utuh soal hasil autopsi Hendri. Pihak keluarga masih merasa ada kejanggalan soal penyebab kematian Hendri.

"(Penyebab kematian katanya) jantungnya berhenti mendadak. Kalau bahasa di suratnya begitu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan pihak keluarga merasa janggal atas kematian Hendri karena menemukan memar di tubuh Hendri. Pihak keluarga menduga Hendri meninggal akibat penganiayaan.

"Penganiayaan, pasti ada. Kalau menurut kami begitu. Karena saat jam 9 malam dilihat, wajahnya itu sudah lebam, sudah memar-memar. Lalu kejanggalan kami juga, banyak luka memar di badan korban. Lalu di pelipis mata itu memang ada luka-luka. Terus di bagian pipi ada putih-putih, mungkin disuntikkan sesuatu untuk menghilangkan jejak," ungkapnya.

Mega mengaku juga tidak tahu kenapa kepala Hendri di-wrapping. Dia mengatakan pihak keluarga akan melaporkan kejanggalan kematian Hendri ke Propam Polri.

"Itu kami nggak tahu (kenapa dibungkus plastik). Kami nggak mendapat jawaban," ujarnya.

"Kami besok atau lusa akan menempuh jalur hukum. Kami akan lapor ke Propam. Sekarang sedang mengumpulkan bukti dan kronologi. Harus kami laporkan agar tak terjadi kejadian serupa lagi," tambah Mega.

Sebagaimana diketahui, utas cuitan (thread) di Twitter tentang seorang warga bernama Hendri Alfred Bakarie meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan di kantor polisi viral. Thread tersebut berisi curhat pemilik akun @apasihkopat, Alfajar Madani, yang mengaku sebagai keponakan Hendri.

Alfajar Madani mengatakan polisi yang membawa pamannya adalah anggota Polresta Barelang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Saat itu, Alfajar Madani menuturkan kondisi pamannya baik-baik saja, bahkan sempat melambaikan tangan ke neneknya saat kembali dibawa aparat. Setelah itu, dia tak mengetahui kabar pamannya.

Hingga akhirnya Hendri diketahui telah meninggal dunia. Alfajar Madani juga mengunggah kondisi terakhir pamannya yang meninggal dunia. Dari foto yang dibagikan di thread tersebut, tampak sesosok jasad pria dengan kepala dibungkus plastik.

Perihal ini, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt menuturkan Hendri mengaku sesak napas ketika turut serta dalam pengembangan kasus narkoba yang dilakukan Polresta Barelang. Harry menerangkan Hendri sebelumnya minta dibelikan obat asma berupa spray, tapi selanjutnya minta dibawa ke dokter karena sesak napas tak kunjung mereda.

"Pada saat dilakukan pengembangan, almarhum menyampaikan ke anggota merasa sesak napas. Kemudian pelaku minta dibelikan obat asma (spray). Namun pelaku masih merasa sesak sehingga minta dibawa ke dokter," terang Harry saat dikonfirmasi, Selasa (11/8).

Polisi akhirnya membawa Hendri ke IGD RS Budi Kemuliaan. Polisi menyebut Hendri mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads