Hindari Penyebaran Corona, Masjid Sunda Kelapa Tak Gelar Pemotongan Kurban

Hindari Penyebaran Corona, Masjid Sunda Kelapa Tak Gelar Pemotongan Kurban

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 30 Jul 2020 09:01 WIB
Sebanyak 10 ekor sapi dan 50 ekor kambing dipotong di sebuah masjid di kawasan Menteng Atas, Jakarta, Jumat (1/8/2017). Daging kurban tersebut akan dibagikan kepada warga sekitar masjid.
Ilustrasi (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Jakarta Pusat, memutuskan tidak menggelar pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini. Kebijakan itu diambil guna mencegah terjadinya penularan virus Corona.

"Untuk menghindari kerumunan dalam waktu lama, MASK tidak mengadakan pemotongan dan pembagian hewan kurban," ujar Kabag Umum dan Operasional Masjid Agung Sunda Kelapa Laode Basir saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).

"Bagi jemaah yang mau menitipkan hewan kurban, kami anjurkan untuk langsung berhubungan dengan mustahik atau yang berhak menerima, dengan mengontak RT/RW atau tokoh masyarakat lingkungan calon penerima," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Laode mengatakan, pihaknya tetap melaksanakan salat Idul Adha berjemaah. Semua jemaah, sebut dia, diminta mengikuti tata tertib yang ada.

"Jemaah laki-laki di RIU, Serambi Jayakarta, Plaza, terus lurus ke Jalan. Jemaah perempuan lokasi Aula Sakinah, Lapangan Futsal, area rumput hijau, taman bermain anak," katanya.

ADVERTISEMENT

"Jemaah dianjurkan membawa sajadah dan perlengkapan sholat masing-masing, serta berwudu dari rumah. Tetap menjaga jarak, pengukuran suhu tubuh dan mencuci tangan," Sambung dia.

Tonton video 'Tahapan Penyembelihan & Penyaluran Hewan Kurban di Masa Pandemi Corona':

[Gambas:Video 20detik]

Setelah melaksanakan salat Idul Adha, jemaah diminta segera meninggalkan masjid secara tertib. MASK pun akan didisinfeksi usai pelaksanaan salat.

Sebelumnya, Pemprov DKI meminta panitia pemotongan hewan kurban untuk mendistribusikan daging kurban secara langsung ke warga. Kebijakan itu diharapkan bisa mengurangi kerumunan di lokasi pemotongan.

meminta pemotongan hewan kurban harus berdasarkan protokol kesehatan. Dia meminta orang yang berkurban tidak hadir saat pemotongan hewan.

"Secara teknis pelaksanaan kurban sesuai protokol COVID-19 di antaranya, pemotongan hewan kurban hanya dihadiri oleh panitia kurban yang dibatasi jumlahnya. Masyarakat yang tahun ini membeli hewan kurban supaya tidak menghadiri langsung ke lokasi pemotongan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta Darjamuni dalam keterangan tertulis, Rabu (29/7).

Dia menjelaskan orang yang hadir dalam pemotongan kurban hanya orang yang berkepentingan. Hal ini guna menghindari terjadinya kerumunan.

"Hindari kerumunan, baik oleh panitia penyelenggara, orang yang berkurban, maupun para mustahik. Kita percayakan kepada panitia untuk melakukan pemotongan hewan kurban," ujar Darjamuni.

"Proses distribusi pun tidak dilakukan dengan berkerumun. Melainkan panitia kurban yang bekerja sama dengan RT/RW setempat untuk mengantarkan langsung ke rumah para mustahik. Masyarakat turut diimbau untuk memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan jual-beli hewan kurban," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads