Surut Banjir Masamba Sisakan Lumpur dan Nestapa

Round-Up

Surut Banjir Masamba Sisakan Lumpur dan Nestapa

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Jul 2020 06:12 WIB
Foto udara kondisi Kota Masamba yang tertimbun lumpur akibat terjangan banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (17/7/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/wsj.
Foto udara kondisi Kota Masamba. (Foto: ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)
Jakarta -

Banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah surut. Namun, banjir itu menyisakan lumpur dan nestapa karena menelan korban jiwa sebanyak 36 orang dan 68 masih hilang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menuturkan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab banjir bandang itu terjadi di Masamba. Berdasarkan hasil analisis dari Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ada dua faktor penyebab banjir bandang Luwu Utara, yakni alam dan manusia.

Raditya curah hujan dengan intensitas tinggi di daerah aliran sungai (DAS) Balease menjadi salah satu pemicu banjir bandang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain faktor cuaca, kondisi tanah berkontribusi terhadap terjadinya luncuran material air dan lumpur. Jenis tanah distropepts atau inceptisols memiliki karakteristik tanah dan batuan di lereng yang curam mudah longsor, yang selanjutnya membentuk bending alami atau tidak stabil. Kondisi ini mudah jebol apabila ada akumulasi debit air tinggi," ujarnya, dalam keterangannya, Jumat (17/7/2020).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara terus melakukan upaya penanganan darurat di lapangan dan mencari korban yang hilang. Bupati Luwu Utara sudah menetapkan status tanggap darurat selama 30 hari, terhitung dari 14 Juli hingga 12 Agustus 2020.

ADVERTISEMENT

Banjir bandang itu menyisakan lumpur di mana-mana. Setidaknya ada empat sekolah di Masamba dan Sabbang tertimbun lumpur dan digenangi air. Kondisi itu sebagai dampak paling parah terhadap banjir bandang dan longsor.

Empat sekolah tersebut terdiri dari tiga unit sekolah dasar dan satu sekolah menengah pertama di dua kecamatan. Pada Kecamatan Masamba yakni SD Inkor Masamba dan SMP 1 Masamba, sedangkan untuk Kecamatan Sabbang yakni SD 20 Pongo dan SD 19 Sabbang.

Dua sekolah terdampak timbunan lumpur yakni SD Inkor Masamba dan SD 20 Pongo. Sementara SMP 1 Masamba dan SD 19 Sabbang tergenang air.

Sekolah dengan dampak paling parah yakni SD Inkor Masamba yang hampir seluruh bangunan tertutupi lumpur. Sehingga yang tersisa hanya atap sekolah muncul di permukaan.

Karena jumlah yang tidak begitu besar, maka Disdik berencana akan menggabungkan siswa SD Inkor Masamba dengan SD Bone yang lokasinya tidak begitu jauh.

"Kita sudah meminta alat berat untuk segera mengeruk lumpur. Totalitas harus dimaksimalkan karena lokasinya di tengah-tengah permukiman," papar Kepala Dinas Pendidikan Luwu Utara Jasrun.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengerahkan satu unit kendaraan taktis (rantis) Hagglunds BV260 untuk membantu proses evakuasi korban banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kendaraan lapis baja yang bisa dioperasikan di berbagai medan ini akan digunakan untuk mendistribusikan bantuan ke lokasi terisolasi.

Ketua Komite Operasi PMI Husain Abdullah mengatakan Hagglunds milik PMI tersebut telah dikirim menggunakan kapal laut dari Jakarta menuju Makassar atas instruksi Jusuf Kalla.

"Rantis PMI ini sangat tangguh di berbagai medan, bisa menembus daerah-daerah bencana yang tidak bisa dilakukan kendaraan biasa, untuk mempercepat proses evakuasi korban, rantis ini juga memiliki gerbong yang bisa digunakan membawa bantuan," papar Husain.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan fokus utama penanganan pasca banjir bandang Luwu Utara adalah penyelamatan warga serta memastikan ketersediaan logistik, termasuk air bersih dan jaringan komunikasi. Kondisi terparah dengan lumpur setinggi lebih dari satu meter terjadi di wilayah Radda dan Masamba.

"Langkah awal yang dilakukan pasca banjir, pertama mencari keluarga yang belum ditemukan. Kedua memastikan logistik tersedia, seperti air bersih. Ketiga pulihkan jaringan listrik dan jaringan komunikasi," ujar Nurdin.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut berduka cita atas bencana yang terjadi di Masamba. Jokowi telah memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk turun langsung menangani banjir Masamba. Dia meminta Basuki segera memulihkan kondisi di Masamba.

"Saya menyampaikan dukacita yang dalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana ini, dan kepada keluarga-keluarga yang ditinggalkan, kiranya diberiNya kesabaran dan kekuatan," kata Jokowi.

"Dari Jakarta, saya telah memerintahkan Menteri PUPR untuk segera turun ke Luwu Utara bekerja sama dengan Pemerintah Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD setempat, melakukan upaya penanganan darurat, dan segera memulihkan kondisi Masamba," kata Jokowi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads