Iqbal meminta pengelola wisata tidak mementingkan keuntungan semata. Dia tidak segan melakukan penindakan jika ada pelanggaran selama pengelola hanya mementingkan keuntungan.
"Peran pengelola wisata juga penting sekali. Jangan mereka mementingkan benefit tanpa mementingkan keselamatan. Kalau ada celah sanksi pidana, akan kita lakukan, dalam catatan kalau pengelola tempat wisata hanya mementingkan keuntungan semata," ujar Iqbal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Mataram menutup kembali objek wisata pantai dan aktivitas di ruang publik yang dinilai berpotensi menjadi pusat penularan COVID-19. Penutupan ini didasari evaluasi yang telah dilakukan.
"Dari hasil evaluasi, warga yang datang ke objek wisata pantai dan ruang publik, salah satunya di CFD (car free day), tidak disiplin menerapkan protokol COVID-19. Jadi kami putuskan ditutup daripada menimbulkan klaster baru," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Senin (13/7), seperti dilansir Antara.
Penutupan objek wisata dan ruang publik itu sebagai bentuk keseriusan pemerintah kota dalam melakukan pencegahan dan penanganan COVID-19 dan Kota Mataram bisa keluar dari zona merah.
(fas/jbr)