Disdik DKI Jelaskan soal Siswa Berprestasi Gagal PPDB dan Belum Dapat Sekolah

Disdik DKI Jelaskan soal Siswa Berprestasi Gagal PPDB dan Belum Dapat Sekolah

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Selasa, 14 Jul 2020 14:47 WIB
Orang tua murid melakukan pengaduan di Posko PPDB SMKN 27, Jakarta Pusat, Selasa (7/7/2020). Hari ini adalah tahap akhir dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta 2020. Tahap akhir ini dibuka untuk mengisi kuota yang masih belum terisi oleh jalur zonasi hingga prestasi.
Ilustrasi (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Dinas Pendidikan DKI Jakarta menanggapi kabar soal adanya siswa berprestasi bernama Aristawidya Maheswari. Gadis yang kerap disapa Arista itu gagal lolos PPDB DKI meskipun memiliki banyak prestasi dan penghargaan di bidang seni rupa.

"Memang yang bersangkutan memiliki banyak prestasi dan penghargaan di bidang seni rupa," kata Wakil Kepala Dinas DKI Jakarta Syaefuloh kepada wartawan Selasa (14/7/2020).

Syaefuloh mengatakan Arista sempat mengikuti PPDB jalur afirmasi, jalur zonasi, jalur prestasi akademik, dan jalur prestasi non-akademik tapi tetap tidak lulus seleksi. Menurutnya, prestasi tertinggi yang didaftarkan Arista ke sistem PPDB tidak memenuhi syarat yang berlaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun penghargaan tertinggi sesuai dokumen yang di-upload ke sistem PPDB adalah kejuaraan tingkat Wali Kota Jakarta Timur, sehingga tidak lulus seleksi, karena sertifikat yang bersangkutan, hanya juara 1 tingkat Kota," kata Syaefuloh.

"Sementara dalam ketentuan untuk jalur CPDB jalur prestasi nonakademis jenjang SMA, sertifikat kejuaraan minimal tingkat provinsi," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Syaefuloh mengungkapkan Disdik DKI Jakarta telah mengundang pihak keluarga agar Arista dapat melakukan pendaftaran PPDB di jalur tahap akhir. Disdik DKI, katanya, juga menyarankan agar Arista mengikuti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Negeri (PKBM N) dan sekolah swasta terdekat rumahnya, namun Disdik menyebut Arista menolak.

"Kemudian ditawarkan juga alternatif untuk masuk ke PKBM N, namun yang bersangkutan tidak berkenan atau menolak, termasuk ketika ditawarkan beberapa alternatif untuk bersekolah di sekolah swasta sekitar rumah yang bersangkutan," ujar Syaefuloh.

Syaefuloh mengatakan koordinasi pun terus dilakukan oleh Disdik DKI dengan pihak keluarga. Tim dari Disdik DKI menyarankan agar Arista memilih SMAN 115 Jakarta dengan mempertimbangkan kecukupan nilai Arista.

Menurut Syaefuloh, Arista menolak saran tersebut. Lebih lanjut Syaefuloh menyebut Arista sempat berubah pikiran dan ingin mendaftar ke SMAN 155 Jakarta, namun saat itu masa pendaftaran PPDB jalur tahap akhir telah berakhir.

"Tim Dinas Pendidikan sudah menyarankan untuk mendaftar di SMA 115, dengan mempertimbangkan kecukupan nilai Adinda, tapi yang bersangkutan menolak dan tetap pada pilihannya," ucap Syaefuloh.

"Baru pada pukul 15.01 menyampaikan mau mendaftar di SMA 115 tersebut, namun dengan sangat menyesal, sistem sudah tutup pukul 15.00 sehingga yang bersangkutan tidak dapat mendaftar," sambungnya

Hingga saat ini menurut Syaefuloh, pihak Dinas DKI pun telah melakukan koordinasi terhadap keluarga agar Aristawidya dapat bersekolah.

"Kami sedang mencoba mendampingi terus untuk bersekolah" kata Syaefuloh.

detikcom telah berusaha menghubungi pihak keluarga Arista, namun belum mendapatkan respons.

(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads