Tajuk aksi kali ini memang cukup berbeda lantaran sifatnya berupa apel. Mereka menamakannya Apel Siaga Ganyang Komunis. Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis didapuk langsung menjadi inspektur apel.
Dari podium Sobri tampak membakar semangat para peserta apel dengan orasinya. Dia turut menyebut tentang Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya-upaya licik yang dilakukan kelompok anti-Tuhan pada lima tahun lalu, Imam Besar Al Habib Rizieq Shihab bersama teman-temannya membuat kajian indikasi kebangkitan komunis di Indonesia, mulai dari marak logo PKI, lalu penghapusan sejarah pada kurikulum sekolahan, lalu hilangnya film G30-S PKI yang menandakan bahaya, Indonesia sampai kudeta dua kali," kata Sobri.
"... Bahkan kami akan menyiapkan aksi yang jauh lebih besar dari aksi yang pernah kita lakukan untuk menyelamatkan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,"Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif |
"Upaya-upaya untuk mencabut Tap MPR 65 Tahun '66, lalu adanya upaya mendesak pemerintah Indonesia minta maaf kepada komunis, kepada PKI," imbuhnya.
Dengan argumen itu Sobri mengajak para peserta apel untuk menyepakati satu hal: menuntut RUU HIP dicabut dari Prolegnas serta inisiatornya dihukum. Tak lupa dalam apel itu ada aksi-aksi silat yang ditampilkan dari ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), serta dari Perguruan Seni Beladiri Pencak Silat Tapak Suci.
![]() |
Para pesilat menampilkan jurus-jurus andalan di hadapan massa. Sedangkan di atas tribun tampak Ketua PA 212SlametMa'arif serta tokoh-tokoh PA 212 lainnya.
Slamet sendiri sempat menyampaikan tentang kesiapan para jawara yang memamerkan silatnya untuk benar-benar unjuk gigi apabila kelak komunis muncul lagi. Bahkan, Slamet menyamakan ancaman komunis itu dengan apa yang terjadi pada penyidik senior KPK Novel Baswedan yang mengalami penyiraman air keras di wajahnya.
"Tadi kan digelar pasukan yang pertama menjaga ulama dan tokoh kita supaya tidak terjadi apa yang terjadi di Novel Baswedan," ujar Slamet.
"Makanya tadi jawara laskar mereka akan siapkan ulama artinya kalau ada siapa pun yang ingin mencoba mengganggu ulama dan tokoh kita mereka siap jihad untuk menghadapi," imbuh Slamet.