Penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta jalur zonasi menyisakan kekecewaan bagi orang tua (ortu) murid. Untuk menyuarakan kekecewaan, sejumlah orang tua mengikuti unjuk rasa dengan mengenakan seragam sekolah.
Pantauan detikcom, sejumlah orang tua murid berunjuk rasa di Taman Pandang, Jakarta Pusat, Jumat (3/7/2020). Sejumlah orang tua terlihat mengenakan seragam SMP, di antaranya Suyatni.
"Mau masuk SMA nggak masuk, mau masuk SMK juga nggak masuk," kata Suyatni saat ditemui di lokasi unjuk rasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ibu asal Kramat Jati, Jakarta Timur, itu mengaku anaknya saat ini berusia 14 tahun 5 bulan 16 hari. Dia menilai anaknya seharusnya bisa masuk SMA negeri di dekat rumahnya jika saja tidak terganjal permasalahan usia.
"Seharusnya bisa masuk negeri karena teman-teman yang nilainya rendah saja sudah bilang ke orang tuanya bakal positif 100 persen masuk swasta. Tapi, karena ketolong umurnya yang tinggi, yang tua, dia sekarang enak-enak masuk negeri," sesal Suyatni.
Suyatni menyebut anaknya ingin masuk SMA dekat rumahnya, ada SMA 62, SMA 67, atau SMA 42. Namun, karena tidak diterima, anaknya kini dalam kondisi sedih dan kerap menangis sendiri.
"Di rumah nggak sekolah. Anak saya kayak nangis sendiri. Saya intip-intip nangis tahu-tahu, karena lagi sama teman-teman di grup kelas. Saya nggak berani tegur, (khawatir) tambah sedih," ungkap Suyatni.
Tonton video 'Mendikbud Nadiem Akui PPDB Jakarta Kecewakan Orang Tua Murid':