"Benar ada penemuan ikan pari air tawar di perairan Sungai Musi. Ditemukan pagi tadi pukul 09.00 WIB oleh nelayan," kata Kepala Desa Rantau Keroya Lais, Almiyadi.
Ikan pari ditemukan saat tersangkut jaring nelayan yang airnya tengah surut. Dibutuhkan 10 orang untuk mengangkat 1 ekor ikan pari dari perairan yang keruh itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi air keruh, surut. Jadi ikan pari itu tersangkut di alat tangkap ikan nelayan di sana. Di angkat sama 10 orang dan untuk bobot ikan sekitar 100 kg lebih," katanya.
Ikan pari itu disebut ditemukan dalam keadaan mati. Pemkab Musi Banyuasin pun menduga pari tersebut mati karena kondisi sungai sedang surut dan keruh.
"Tim kita sudah turun, kejadian seperti ini diperkirakan akibat air yang sangat keruh. Sehingga insangnya ditempel oleh lumpur, ini membuat mata ikan tidak bisa melihat," kata Plt Kepala Dinas Perikanan, Hendra Tris Tomy, Jumat (26/6).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andi Wijaya Busro dan Kepala Dinas Kesehatan dr Azmi mengatakan air Sungai Musi sangat keruh. Bahkan ada kandungan belerang (H2S) dan padatan tersuspensi total (TSS) di atas baku mutu di Sungai Musi.
"Air ada kandungan belerang. Kita imbau masyarakat bantaran sungai sementara untuk tidak mengkonsumsi air Sungai Musi secara langsung," katanya.
(haf/tor)