Usai larangan berdagang tersebut dicabut, bersama dengan pedagang lainnya di Pasar Gembrong, Fajar sesekali mencoba membuka tokonya jika petugas Satpol PP telah pergi berjaga di kawasan tersebut pada sore hari.
Dia sadar dengan bahaya virus Corona, namun, jika tokonya harus terus ditutup, Fajar mengaku bingung dengan cara apa lagi harus memenuhi kebutuhan ekonomi hariannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena mohon maaf aja, kalau nanti disuruh nutup lagi, saya juga ibaratnya enggak mau, ngelawanlah. Karena gini pendapatan saya di sini, saya mau jual apa lagi. Kalau ini tutup kita mau makan apa?," ujar dia.
Lebih lanjut, Fajar mengaku tidak keberatan jika Satpol PP dan aparat keamanan lainnya ikut berjaga memantau anjuran jaga jarak atau penggunaan masker di Pasar Gembrong selama masa pandemi. Namun, dia berharap usahanya tetap diizinkan untuk terus dibuka.
"Harapan saya kita saling ngertiin aja kita rakyat kecil, pedagang kecil. Jangan diusik terus. Seandainya mau jaga Satpol PP di sini boleh, tapi kalau saya mau diizinin buka gitu. Karena di sini kita bukan pekerja, kita pedagang. Kalau enggak buka, kita mau makan dari mana?," pungkas Fajar.
(lir/lir)