Jakarta -
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Ibu Kota seakan mengalami gelombang pandemi Corona (COVID-19) kedua di bulan Ramadhan. Anies awalnya menjelaskan grafik laporan kasus positif Corona di Jakarta sejak Maret 2020.
"Mulai Maret, angka berada di rumah meningkat sampai 60 persen. Apa yang terjadi? Kira-kira dua minggu kemudian pelan-pelan angka laporan kasus di Jakarta mulai menurun," kata Anies dalam konferensi pers melalui saluran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Terkait penurunan jumlah kasus positif, lanjut Anies, itu terjadi karena jumlah warga yang tetap di rumah meningkat. Anies mengingatkan pentingnya peran masyarakat berpartisipasi membuat angka positif Corona menurun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penurunan ini hanya terjadi karena kita sudah mulai meningkat berada di rumahnya. Ini buat masyarakat semua penting untuk kita pegang, bahwa kita berkepentingan membuat angka ini menurun terus ke bawah," ucap Anies.
Anies menerangkan hal sebaliknya terjadi pada bulan ini. Dia menyebut jumlah kasus Corona dilaporkan meningkat seiring dengan datangnya bulan suci Ramadhan. Fenomena inilah yang dimaksud Anies seakan DKI Jakarta mengalami gelombang kedua pandemi Corona.
"Tapi di bulai Mei jumlah laporan kasus per hari mengalami peningkatan kembali, seakan kita menuju gelombang kedua. Ini terjadi utamanya justru sesudah masuk bulan suci Ramadhan," ujar dia.
Anies menyampaikan masyarakat menerapkan imbauan tetap di rumah secara ketat pada siang hari. Namun di sore dan malam hari, banyak warga yang melakukan aktivitas di luar rumah. Perilaku tersebut, tambah Anies, menyebabkan jumlah kasus positif Corona kembali meningkat.
"Kita memang ketat di siang hari, tapi sore dan malam banyak keluar. Bila kita ingin menuntaskan ini, maka kita harus disiplin berada di rumah. Sore hari, malam hari kita berada di rumah. Tujuan kita membawa jumlah kasus positif turun. Sekarang laporan kasusnya itu naik," kata Anies.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini