Wakil Wali Kota (Wawalkot) Bogor Dedie A Rachim menilai wacana kebijakan, seperti relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebagai dinamika. Namun, menurut Dedie, dinamika tersebut justru berdampak negatif terhadap penerapan PSBB di Kota Bogor.
"(PSSB di Kota Bogor) tahap kedua ini penuh dinamika, ya. Pertama ada isu tentang relaksasi PSBB. Waktu itu kan disampaikan Menko Polhukam. Kemudian ada lagi kebijakan tentang pembukaan transportasi publik terbatas, ya kan, oleh Menteri Perhubungan," kata Dedie saat dihubungi, Senin (11/5/2020).
"Kemudian, yang terbaru nih, yang terbaru ini ada diperbolehkan masyarakat yang berusia di bawah 45 tahun beraktivitas. Ini kan penuh dinamika bener nih," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedie menyebut dinamika yang dijelaskan tersebut berpengaruh terhadap penerapan PSBB di Kota Bogor. Karena dinamika tersebut, kata dia, membuat warga Kota Bogor lebih berani keluar rumah.
"Berpengaruh. Buktinya masyarakat seolah-olah sekarang sudah bebas merdeka kan. Sudah mulai lagi lah, seolah-olah sudah tidak longgar lagi. Masyarakat yang tadinya stay at home, sekarang lebih berani untuk keluar rumah kan," ungkap Dedie.