1,6 Persen Bansos Salah Sasaran
Anies mengakui adanya distribusi bantuan sosial (bansos) yang salah sasaran. Anies mengatakan bansos tersebut ternyata tidak tersalurkan ke warga yang berhak.
"Kemarin kita sudah lakukan menjangkau 1,2 juta keluarga dan alhamdulilah sudah terdistribusi dengan baik. Apakah sempurna? Tidak," kata Anies.
"Ada 1,6% dari distribusi yang sampai kepada orang yang tidak berhak, lalu dikembalikan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan salah distribusi itu lantaran adanya kesalahan data penerima bantuan. "Ada yang salah alamat, ada yang orang yang mampu, ada yang meninggal. Itu semua menjadi bahan untuk koreksi," ujar Anies.
Anies mengatakan kesalahan data penerima bansos tersebut pun dijadikan bahan koreksi. Dia memastikan penyaluran bansos tahap berikutnya akan tepat sasaran.
"Dalam waktu yang cukup singkat bisa mendistribusikan 98,4% pada keluarga yang tepat menurut saya itu suatu langkah yang harus kita apresiasi, karena tidak mudah. Hanya 1,6% ini jadi bahan kita untuk mengkoreksi ke depan," pungkas Anies.
Disiplin Lawan Corona
Anies meminta masyarakat tetap disiplin mengikuti anjuran pencegahan virus Corona (COVID-19). Anies tidak ingin korban meninggal akibat virus Corona terus bertambah.
"Kalau mata pencaharian hilang kita bisa siapkan bantuan sosial. Tapi bila sakit sampai meninggal, tidak ada pengganti yang kita bisa lakukan. Karena itu mengapa kita semua harus sadar betapa pentingnya melewati masa-masa sulit ini tetap disiplin berada di rumah," kata Anies.
Anies mengatakan, virus Corona berdampak secara perekonomian, bahkan ada warga yang kehilangan pekerjaan. Anies berharap mereka segera mendapat pekerjaan baru nantinya.
Begitu banyak orang yang kesulitan secara ekonomi, pekerjaan yang hilang, mata pencaharian yang hilang. Insyaallah mata pencaharian yang hilang itu kita bisa cari gantinya, Insyaallah kita bisa mendapatkan gantinya. Tapi bila terjadi penularan, harus dirawat di rumah sakit, bahkan sebagian meninggal, belum ada subsidi yang bisa mengganti," ujar Anies.
Anies menegaskan tidak ingin virus Corona terus menyebar. Untuk itu, DKI Jakarta saat ini sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jilid II.
"Minggu pertama mungkin mengasyikkan, minggu kedua mulai terasa beban, ketiga, keempat, kelima. Nah, kami berharap kepada semuanya bahwa ini dilakukan semata-mata melindungi dan kita semua tidak ingin melakukan pengendoran di saat virus itu masih ada di mana-mana," ucapnya.