Heru menyebut di Indonesia cukup banyak kampung serupa yang memang sudah ditargetkan BNN untuk diungkap dan dilakukan pembinaan terhadap warganya. Menurutnya, dalam mengungkap kampung narkoba tak cukup hanya dengan menangkap dan menghukum bandar serta pengedarnya.
"Target saya dari BNN 163 yang kita coba garap menjadi kampung bersinar (kampung bersih narkoba). Tapi tentu BNN tidak bisa sendiri, ada kepolisian, ada Pemda, ada yang lain-lain," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya Kampung Punten itu di Sahayang, Kalteng, dengan cara kita tangkap dulu. Baru kita lakukan penindakan baru setelah itu kita lakukan rehabilitasi, lalu ada pencegahan masuk. Jadi tidak hanya polisi, kita libatkan juga Pemda, Satpol PP, dan lain-lain," sambungnya.
Heru mengatakan kebanyakan kampung narkoba itu berada di kampung yang jauh dari perkotaan. Menurutnya, kampung narkoba itu punya penjagaan ketat dari para pelaku dari orang asing yang masuk ke wilayahnya.
"Saya kira modusnya nggak jauh beda, hampir sama di daerah seperti itu, yaitu biasanya di pinggir-pinggir kampung, lalu ada yang jaga segala macam, bisa gunakan disana atau beli disana. Ini yang langsung kita lakukan tindakan-tindakan. Tentu bukan hanya dengan tindakan ditangkap, tapi bagaimana ke depannya bisa merubah mereka, itu yang kita lakukan," katanya.
(fas/tor)