Jakarta -
Kampung narkoba ala Kolombia di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), dibakar polisi. Meski berada di pelosok, perputaran uang dari kampung narkoba tersebut mencapai miliaran rupiah.
"Peredaran narkoba di sana dalam sebulan menghabiskan sabu sekitar 3 kg atau perputaran uang di sana untuk narkoba sekitar Rp 6 miliar," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri, Senin (27/4/2020).
Kampung narkoba di daerah Puntun, Pahundutan, Palangka Raya, ini digerebek pada Kamis (23/4) lalu. Polisi masih menyelidiki bandar dan pemilik lahan lokasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penggerebekan tersebut, ada lima orang yang ditangkap. Mereka berperan sebagai mata-mata para bandar. Polisi menyebut mereka sudah berkali-kali ditangkap tapi tidak ditemukan barang bukti pada mereka.
Foto: Istimewa |
Polisi menyebut kampung narkoba ini seperti markas kartel narkoba Kolombia karena mempunyai sejumlah mekanisme pengamanan yang dibuat karena punya jarak 3 km dari tepi jalan. Kampung narkoba ini punya tiga lapis gerbang yang masing-masing dijaga petugas yang dibayar para bandar, menara intai, dan para mata-mata dibekali handy talkie (HT).
Penggerebekan awalnya tidak berjalan mulus karena petugas dihadang 50 pria yang membawa parang. Para bandar yang kemungkinan sudah mendapat info ada penggerebekan lalu kabur lewat jalur sungai.
Alat isap, senapan, dan senjata tajam katana yang disita dari kampung narkoba Putun. (Foto: Istimewa) |
Selain menangkap 5 orang, petugas menyita 16 paket sabu, 20 alat isap sabu, senapan, senjata tajam katana, dan uang tunai Rp 16 juta.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini