Kisah Pilu Para Dokter Indonesia yang Wafat Terpapar Virus Corona

Round-Up

Kisah Pilu Para Dokter Indonesia yang Wafat Terpapar Virus Corona

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Senin, 23 Mar 2020 07:51 WIB
Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Foto: Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)

Selain itu, ada kabar duka yang disampaikan selebriti Raditya Dika. Dia yang mengungkap cerita salah seorang dokter yang meninggal terkait pandemi COVID-19.

Dokter tersebut adalah rekan seangkatan semasa SMA dan tengah bertugas saat diduga tertular virus corona dari pasiennya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jam 4 pagi tadi salah satu teman seangkatan saya di SMU 70 dulu telah meninggal dunia karena COVID 19. Umurnya masih 34 tahun, orangnya baik dan pintar. Kebetulan teman saya adalah seorang dokter dan terpapar saat bertugas," tulis Raditya.

Sedangkan kabar duka terkait wafatnya dr Toni Daniel Silitonga, IDI Cabang Bandung Barat.

ADVERTISEMENT

PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memastikan dokter dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Toni Daniel Silitonga bukan meninggal karena virus Corona. IDI menyebut dr Toni meninggal karena sakit jantung.

"Terkait postingan IDI perihal wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI selama situasi Pandemi Covid-19 ini, adalah benar dr Toni Daniel silitonga dalam wafatnya bukan disebabkan langsung Covid-19," kata Ketua Umum PB-IDI dr Daeng M Faqih seperti dikutip dalam postingan twitter resmi @PBIDI, Minggu (22/3/2020).

Atas kabar duka tersebut, pemerintah menyampaikan dukacita dan belasungkawa untuk tenaga medis yang meninggal dunia saat merawat pasien COVID-19.

"Saya awali bahwa pemerintah menyatakan keprihatinan yang mendalam dan duka sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit COVID-19," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Minggu (22/3/2020).

Yuri mengatakan pemerintah menghargai dedikasi para tenaga kesehatan di semua lini dalam merawat pasien Corona.

Terkait keselamatan tenaga medis, Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta para tenaga kesehatan diberikan perlindungan maksimal.

"Saya ingin perlindungan maksimal pada para dokter, tenaga medis, dan jajaran di rumah sakit yang melayani pasien yang terinfeksi COVID-19," kata Jokowi dalam video yang disiarkan langsung akun YouTube Sekretariat Presiden, pada Kamis (19/3/2020).

"Pastikan alat pelindung diri, APD. Karena mereka berada di garis terdepan sehingga petugas kesehatan harus terlindung dan tidak terpapar oleh COVID-19," ujarnya.Jokowi juga meminta alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan disiapkan. Sebab, mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan virus Corona (COVID-19).

Jokowi juga meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan intensif untuk tenaga kesehatan yang menangani virus Corona.


(aan/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads