detikcom sudah meminta izin untuk mengutip status Facebook tersebut. Agus lantas menjelaskan bahwa dirinya memang tidak mendapatkan pemeriksaan kesehatan.
"Nggak ada pemeriksaan. Suruh ngambil formulir itu, yang saya upload itu pesawat mana, dari mana, terus udah jalan. Kalau saya isi nama beda, pakai nama penerbangan asal saja kan bisa. Wong nggak diperiksa. Terus buat apa? Malah menghambat, macet. Orang udah capek, mau sampai rumah, terbang belasan jam buat apa gitu? Silakan pokok nyerahin itu. Nggak diperiksa," kata Agus saat dihubungi, Senin (17/2/2020).
Dia pun tak yakin bandara Soeta dipasangi alat thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang yang tidak normal. Dia juga tak melihat petugas medis.
"Nggak ada. Cuma kotak, nggak tahu itu thermal scanner atau apa. Dokter itu nggak ada. Cuma ada petugas seragam apa gitu. Cuma saya capek mau tanya juga. Negara lain kan thermal scaneer itu. Bisa ketahuan satu jam dua jam dari suhu tubuh," ungkapnya.
Dia menyarankan, mestinya penumpang diperiksa dan diberi penjelasan yang memadai terkait pengecekan kesehatan. "Pak ini thermal, bapak kalau suhu badan begini, bapak harus begini. gitu dong," tuturnya mencontohkan pengecekan kesehatan yang semestinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini