Atas pernyataan Wahyu, Plt Ketua DKPP Muhammad akan mencermatinya. Muhammad turut mempertanyakan pertemuan yang dilakukan Wahyu di luar tugas yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
"Majelis sempat menanyakan mengapa kemudian berusaha untuk mencegah pertemuan-pertemuan di luar kantor. Beliau jelaskan di posisi sulit karena alasan pertemanan. Tentu kita akan nilai dalam perspektif kode etik," kata Muhammad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, PDIP menepis pernyataan Wahyu yang menyebut Agustiani sebagai utusan PDIP. Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun mengaku akan menelusuri pernyataan Wahyu itu berdasar pada klaim orang per orang atau yang lainnya.
"Iya (PDIP membantah pernyataan Wahyu). Kan boleh saja orang sekarang-sekarang kan... nanti ditelusuri, baru PDIP sebagai institusi atau orang per orang kan, kan begitu maksudnya. Atau supaya jangan... karena kalau PDIP sebagai institusi saya pastikan itu harus lewat rapat pleno dan saya pasti hadir juga kan," kata Komarudin.
"Nah bagian ini (suap-menyuap), sekali lagi saya tegaskan, ini bukanlah kebijakan partai. Oleh karena itu kami mendukung penuh KPK, 200 persen kita beri dukungan KPK untuk membongkar mafia-mafia jual beli kursi itu. Karena itu tindakan orang per orang. Bukan tindakan organisasi seperti itu," imbuh Komarudin.
(dhn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini