Doli mengatakan institusi penyelenggara pemilu sering dianggap manusia setengah dewa karena berkaitan dengan proses pemilu yang menghasilkan pejabat publik. Politikus Golkar itu juga menyinggung soal usulan larangan eks koruptor mencalonkan diri dan mengaitkannya dengan kasus Wahyu Setiawan.
"Maka juga kadang-kadang memang menunjukkan seperti orang-orang setengah dewa. Usulan-usulan kemarin di dalam persyaratan calon pun tidak memungkinkan orang untuk mencalonlan kalau terkena 'musibah'. Tetapi ternyaya institusi KPU ini terkena masalah. Oleh karena itu kita juga perlu mendengarkan penjelasan, apa sesungguhnya yang terjadi, kemudian apa sikap dan tindakan dari masing-masing institusi ini terhadap peristiwa kemarin itu," ucap Doli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya adalah supaya jangan kelanjutan kepercayaan publik terhadap pelaksanaan pemilu kemarin yang dinilai cukup sukses itu bisa berpengaruh terhadap pelaksanaan Pilkada serentak 2020. Karena kita punya tantangan kemarin partisipasi publik cukup tinggi dalam pelaksanaan pilpres dan pileg itu," ujarnya.
"Masalah pilkada ini kami minta partisipasi publik yang tinggi itu bisa meningkat atau minimal sama. Oleh karena itu kita punya kepentingan untuk menjaga itu semua," pungkasnya.
(azr/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini