Pertama kali dalam sejarah, bendera merah Iran dikibarkan di Masjid Jamkaran, sebuah tempat ziarah Syiah, di kota suci Iran Qom. Pengibaran bendera merah Iran dilakukan di tengah prosesi pemakaman Sang Jenderal, pada Sabtu (4/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Soleimani dikenal sebagai tokoh militer paling berpengaruh dan diplomat canggih yang bertanggung jawab untuk kebijakan regional di Irak, Lebanon, Suriah, Yaman dan lainnya.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bersumpah akan ada pembalasan atas kematian Soleimani. Khamenei pun menunjuk Brigadir Jenderal Esmail Qaani sebagai komandan baru untuk Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump membenarkan pembunuhan terhadap Soleimani. Pembunuhan itu sebagai tindakan pencegahan atas rencana Iran yang akan melakukan serangan terhadap AS.
"Soleimani merencanakan serangan dalam waktu dekat dan kejam terhadap diploma dan tentara AS, tapi kami menangkapnya saat beraksi dan mengakhirinya," ujar Trump kepada wartawan di resor Mar-a-Lago miliknya di Florida.
Tonton juga AS Siagakan Pasukan, Antisipasi Balas Dendam Iran :
Trump menggambarkan sosok Soleimani sebagai orang yang kejam dan menimbulkan kematian orang-orang tidak bersalah.
"Kami lega bahwa kekuasaan terornya telah berakhir," ucapnya.
Trump memperingatkan Iran tentang rencana serangan balasannya. Trump tegaskan AS punya beragam tindakan ofensif dan pasukan pertahanan di wilayah Iran.
Militer Amerika Serikat bersiap-siaga usai terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani yang menimbulkan sumpah akan aksi balas dendam dari Iran. Divisi infantri udara dari Angkatan Darat Amerika Serikat mulai diberangkatkan dari markas militer Fort Bragg, North Carolina.
Jenderal Qassem Soleimani tewas pada Jumat (3/1/2020). Ribuan orang ikut dalam pemakaman itu termasuk Perdana Menteri Irak, Adil Abdul-Mahdi. Kematian Soleimani memunculkan kata 'World War 3' di Twitter.
(nwy/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini