Momen Jokowi 3 Tahun Silam 'Kirim Sinyal' ke China soal Natuna di KRI

Momen Jokowi 3 Tahun Silam 'Kirim Sinyal' ke China soal Natuna di KRI

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 04 Jan 2020 13:03 WIB
Presiden Jokowi saat menggelar rapat di KRI Imam Bonjol (dok. detikcom)



Diketahui, kepergian Jokowi ke Natuna tak lama setelah insiden penangkapan kapal ikan China oleh KRI Imam Bonjol di Natuna pada Jumat (17/6/2016) lalu. Penangkapan ini berbuah protes dari pemerintah China yang menyebut nelayan itu mencari ikan di wilayah pemancingan tradisional China.

Selang empat bulan kemudian, Jokowi kembali ke Natuna. Dia datang untuk meninjau Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016. Dalam kesempatan itu, Jokowi mencoba pesawat Sukhoi SU-30.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Jokowi hadir didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo Kamis (6/10/2016). Begitu tiba, Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, berjalan kaki menuju lokasi parkir pesawat tempur Sukhoi Su-27/30 di Apron Bandar Udara Ranai. Jokowi lalu menaiki pesawat tersebut untuk memeriksa kecanggihan kokpit Sukhoi SU-30 dan menyempatkan diri untuk duduk di dalamnya dengan mengenakan helm tempur pesawat Sukhoi.


 Jokowi saat meninjau Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Natuna (Adil Pradipta/detikcom) Jokowi saat meninjau Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Natuna (Adil Pradipta/detikcom)

Dalam latihan tempur kali ini, TNI AU menurunkan hampir seluruhpesawat tempur andalan mereka. Di antaranya Sukhoi Su-27/30 (Skuadron Udara 11), F-16 (Skuadron Udara 3 dan 16), Hawk (Skuadron Udara 1 dan 12), T-50i Golden Eagle (Skuadron Udara 15) dan EMB-314 Super Tucano (Skuadron Udara 21).

Dalam latihan itu ditampilkan demonstrasi pertempuran saling kejar pesawat tempur antara Sukhoi Su-27/30 dan dua F-16. Selain itu, pesawat Hawk, T50i Golden Eagle, serta Super Tucano juga melakukan unjuk kekuatan di hadapan Presiden melakukan pengeboman sasaran di Laut Natuna.

Tampak pula penerjunan Operasi Perebutan dan Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U) yang menggunakan enam pesawat Hercules C-130 dengan menerjunkan 320 penerjun dan dua pesawat CN-295 yang menerjunkan 88 penerjun secara 'free fall'.


Latihan ini digelar selama enam bulan. Pada Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016, Jokowi kembali ke Natuna. Dia memuji penampilan para prajurit TNI. Menurutnya, TNI akan benar-benar siap jika negara membutuhkannya. Dia mengatakan latihan ini menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bagaimana kesiapan TNI dalam menjaga kedaulatan wilayah NKRI.

"Betapa kesiapan baik di darat, baik di laut, baik di udara. Betul-betul dalam keadaan siap apabila diperlukan oleh negara," ujar Jokowi di titik tinjau latihan, Kepulauan Riau, Jumat (19/5/2017).

Momen Jokowi 3 Tahun Silam 'Kirim Sinyal' ke China soal Natuna di KRIFoto: Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Natuna (Adil Pradipta/detikcom)

"Latihan pasukan pemukul reaksi cepat ini sangat penting sekali dalam rangka mempertahankan NKRI. Ingin kita tunjukan betapa solidnya TNI," imbuhnya.

Selama 45 menit sekitar Tanjung Datuk terdengar dentuman dari kendaraan tempur TNI. Latihan ini memiliki tema "PPRC TNI Menghancurkan Kekuatan Musuh di Natuna Guna Mengembalikan Keutuhan Wilayah Nasional Dalam Rangka Mendukung Tupok TNI".

(jbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads