Manajemen Colosseum Apresiasi Razia Polisi dan BNN DKI

Manajemen Colosseum Apresiasi Razia Polisi dan BNN DKI

Danu Damarjati - detikNews
Minggu, 29 Des 2019 23:35 WIB
Diskotek Colosseum (Arief Ikhsanuddin-detikcom)
Jakarta - Pencabutan penghargaan dari diskotek Colosseum didasarkan pada razia Badan Narkotika Naisonal Provinsi (BNNP) DKI Jakarta pada Agustus sebelumnya. Dalam razia itu tidak ditemukan narkoba di diskotek Colosseum. Pihak Colosseum mengapresiasi pemberantasan narkoba.

"Kami sebagai pelaku bidang usaha pariwisata mendukung penuh seluruh langkah pencegahan dan pemberantasan narkoba, khususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta," demikian kata manajemen Colosseum melalui Humas 1001 Entertainment Club, Donny Kesuma, dalam keterangan persnya, Minggu (29/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan pers tertulis itu berjudul 'Kami Muak dengan Narkoba'. Pihak 1001 Entertainment Club yang mengelola Colosseum menyatakan berkomitmen untuk mencanangkan diri sebagai zona antinarkoba. Mereka tidak mau tempat usahanya ditutupi pihak pengedar narkoba.

"Sidak internal kami jalankan terus menerus. Kami periksa karyawan sebelum memasuki tempat kerja. Kami memantau karyawan selama bekerja. Kami periksa loker, perlengkapan, sarana dan prasarana kerja karyawa. Siapapun karyawan maupun manajemen yang terbukti melanggar langsung kami berikan sanksi pemecatan saat itu juga. Kami tidak mau tempat usaha yang kami rintis dengan susah payah dirusak oleh oknum manapun," kata Donny.



Mereka juga melakukan pemeriksaan badan terhada pengunjung yang masuk, meski dirasa kurang nyaman bagi pengunjung. Ada pula tes urin bagi pengunjung sebelum masuk. Aturan dalam Pasal 45 Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2018 dijalankan 100 Entertainment Club dengan patuh dan konsisten.

"Kami muak dengan narkoba karena barang haram itu sangat merugikan bisnis kami. Reputasi kami ikut tercoreng apabila ada pengunjung yang kedapatan menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanya hanya memanfaatkan tempat kami tanpa banyak belanja makanan dan minuman. Padahal penjualan makanan dan minuman adalah strategi utama bisnis kami," tutur Donny.



1001 Entertainment Club juga berterima kasih kepada pihak kepolisian, yakni Direktorat IV Bareskrim Polri dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, serta BNN Provinsi DKI Jakarta yang telah merazia tempat usaha milik mereka. Hasil razia BNNP menyatakan pengunjung yang positif menggunakan narkoba lewat tes urine bukanlah pengunjung yang mengonsumsi narkoba di Colosseum, melainkan dari luar yang belakangan masuk ke Colosseum.

"Kami sangat menyayangkan dengan tuduhan dan stigma yang dicoba ditempelkan ke kami sebagai lokasi peredaran narkoba. Stigma ini dibangun atas opini pemberitaan di media massa yang tidak berimbang (cover both side) serta jauh dari fakta. Bagi pihak manapun yang menyebarkan berita tidak benar atas tempat kami harap segera menghentikan hal tersebut karena kami akan menempuh upaya hukum untuk menjaga reputasi perusahaan," tutur Donny.



1001 Entertainment Club mengemukakan pertanyaan, apakah bila ada pengunjung suatu gedung positif menggunakan narkoba, maka apakah pengunjung tersebut harus diproses hukum dan gedungnya harus ditutup atau tidak. Lebih baik fokus untuk menindak pelanggar yang merugikan semua pihak dan melihat persoalan secara objektif.

"Jangan otomatis selalu menyalahkan tempat kejadiannya seolah-olah tempat hiburan adalah satu-satunya tempat dimana pelanggaran narkoba dapat terjadi. Hentikan stigma tempat hiburan adalah tempat yang negatif dan harus ditutup atas kesalahan orang lain. Tempat hiburan adalah bidang usaha legal yang ketentuan penyelenggaraannya diatur oleh Peraturan Gubernur Nomor 18 tahun 2008. Bidang usaha ini mempunyai ketentuan hukum dan turut berkontribusi pada pendapatan daerah yang akhirnya berkontribusi juga pada pembangunan daerah," tutur Donny.

Donny menjelaskan, 1001 Entrtainment Club menjalankan usaha dengan mematuhi peraturan yang berlaku. Bahkan Colosseum masuk dalam daftar 25 klub terbaik versi International Nightlife Association. Donny mengimbau agar semua pihak melihat fakta secara objektif.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads