Lagi pula, kata Hendrawan, Gibran juga memiliki peluang tidak terpilih dalam pertarungan di Solo itu. Karena itu, menurut dia, tak ada salahnya bagi putra Jokowi tersebut mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo.
"Besar mana risiko politik calon yang tidak dibesarkan di parpol atau yang tidak 'memiliki' partai dengan calon yang merupakan pendiri atau 'pemilik' partai? Jadi pilihan-pilihan seseorang tergantung kepada persepsi terhadap peluang dan risiko yang dihadapi. Demikian pula untuk Gibran. Risiko politik yang dihadapi Gibran tidak kecil karena bagaimanapun, dalam kontestasi, risiko kalah tetap harus diperhitungkan," tutur Hendrawan.
"Sejauh kewajaran dan keadilan (fairness) bisa ditegakkan, kontestasi antarkeluarga politik akan melahirkan struktur politik yang sehat," imbuh dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut majunya sang putra, Gibran Rakabumning Raka, pada Pilkada Solo sebagai sebuah kompetisi. Partai Demokrat (PD) kemudian menyinggung pidato Jokowi yang mengatakan keluarganya tidak tertarik politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mae/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini