Dia menjelaskan, belajar dari alam, karakter Lindu-Smong di zona ini perlu didukung dengan instruksi/nearfield event, EWS/sirine dan evakuasi secara mandiri. Episentrum gempa Maluku Utara, kata Widjo Kongko, juga jauh dari rumah-rumah penduduk karena berada di tengah laut.
Sementara, terkait mitigasi bencana gempa Maluku, Widjo Kongko mengatakan kapasitas otoritas dan publik perlu secara radikal ditingkatkan. Dia mengungkapkan, kearifan lokal seperti rumah bakancing atau rumah tahan gempa lainnya perlu dibudayakan lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, gempa bermagnitudo (M) 7,1 mengguncang Maluku Utara. Gempa ini sebelumnya berpotensi menimbulkan tsunami.
"Ya, laporan terasa di Halmahera Barat. Ada potensi tsunami," kata Kasi Logistik BPBD Halmahera Barat Fardiyanto, Kamis (14/11).
(mae/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini