Ahli Nilai Penataan Trotoar DKI Semestinya Tak Perlu Menebang Pohon

Ahli Nilai Penataan Trotoar DKI Semestinya Tak Perlu Menebang Pohon

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 13 Nov 2019 07:08 WIB
Foto: Ari Saputra

Nirwono juga menyesalkan pohon angsana yang ditebang. Pohon angsana lebih rindang daripada tabebuya yang rencananya akan ditanam untuk menggantikan angsana.

"Dibandingkan dengan tabebuya (kategori pohon kecil), sedangkan beringin dan angsana (pohon besar) tentu memiliki fungsi ekologis lebih baik ketimbang tabebuya, misal daya serap gas polutan, keteduhan dan iklim mikro, produksi oksigen (daunnya lebih lebat dan tajuk lebih lebar), serta berusia lama ratusan tahun. Pemilihan tabebuya lebih karena mengikuti trend saja serta ketersediaan di pasaran," kata Nirwono.

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan penebangan pohon di seberang Stasiun Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Selain itu, Pemprov juga berniat menebang pohon di kawasan Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat dan Kemang, Jakarta Selatan.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Pemprov DKI menghentikan pemotongan pohon seperti di seberang Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Menurut Prasetio, pohon di Cikini masih sehat dan tidak layak potong.

"Bicara keropos, lihat di sini (foto bekas pemotongan pohon di Cikini yang viral). Ini keropos? Ini pohon sehat, kalau ranting (mengganggu) bisa dikisis," ujar Prasetio kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (11/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Prasetio, jika harus dihilangkan dari trotoar, lebih baik pohon itu dipindah beserta akarnya ke lokasi lain. Bukan dipotong sehingga pohon menjadi mati.

"Kalau pindah, kan masih ada kawasan yang kosong seperti di Sudirman, kan banyak. Di mana nggak rindang, tanami pohon, jadi kiri kanan bagus," ucap Prasetio.

(aik/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads