"(Yang mengeluarkan) Bapenda lah, masa wali kota. Saya belum lihat tuh bentuknya, dicek aja ke Bapenda," ujar Rahmat.
Di kesempatan yang sama, Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan kejadian cekcok antara pihak ormas dan minimarket itu hanyalah terkait komunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya apakah keberatan dengan pajak parkir yang ditarik ormas, Solihin tak menjelaskan secara gamblang. Ia mengatakan apa yang dilakukan Pemkot Bekasi sesuai dengan aturan.
"Hari ini Pak Wali telah menyampaikan bahwa apa pun yang dilakukan pemda adalah sesuai aturan yang berlaku, karena dari aturan ini sudah ada undang-undangnya nanti juga akan ada perwalinya dan tidak ada sekecil apa pun niat dari Pak Wali melanggar ketentuan yang ada," ujar Solihin.
Sementara Perwakilan Indomaret pusat, Santoso, mendukung pemberdayaan anggota ormas melalui kerja sama di bidang UMKM. Namun ia tak menjelaskan secara spesifik.
"Jadi kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah, kita juga sudah berbicara banyak soal kondisi di Bekasi supaya lebih kondusif, intinya untuk pemberdayaan sumberdaya manusia melalui kerja sama di bidang UMKM yang tentunya postif membangun kemampuan kewirusahaan di Kota Bekasi sehingga lebih kondusif," ujar Santoso.
Sebelumnya, beredar video ormas yang meminta 'jatah preman' kepada minimarket. Dalam video tersebut, tampak Kepala Bappenda Kota Bekasi Aan Suhanda didampingi polisi dan sejumlah ormas. Dalam video itu, Aan meminta agar minimarket di Kota Bekasi bekerja sama dengan ormas dalam hal penarikan retribusi parkir.
(isa/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini