Anggota DPR dari Dapil DKI Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan luar negeri ini meminta KBRI dan stakeholder lainnya membuat sistem yang lebih mudah dan cepat. Dia menilai para pekerja migran butuh biaya dan berpotensi kehilangan upah karena izin tidak bekerja jika datang ke KBRI untuk mengurus paspor.
"KBRI dan stakeholders lainnya harus memastikan sistem ke depan dibuat lebih mudah dan lebih cepat mengingat kondisi para pekerja migran kita yang datang dari berbagai titik di Kuala Lumpur dan sekitarnya, yang tentunya membutuhkan biaya transportasi, termasuk potensi kehilangan upah karena ijin tidak bekerja. KBRI juga perlu mengantisipasi trend peningkatan antrean dan tidak sekedar reaktif sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ujar Christina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu menunjukkan pukul 18.45. Beberapa WNI sudah bersiap untuk antre pengambilan nomor antrean paspor. Sdr. Tamam bin Arsyad, pemegang IC Merah yang berada di baris paling depan nampak duduk di lantai menunggu pintu dibuka," tulis KBRI dalam akun Facebook resminya seperti dilihat detikcom, Jumat (1/11/2019).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini