Patuan detikcom di sekitaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019), massa FPR tiba pada pukul 11.57 WIB membawa spanduk bertuliskan 'Rakyat Menuntut Pertanggungjawaban Jokowi atas Bencana Asap KARHUTLA, Kekerasan dan Korban Jiwa di Tanah Papua dan berbagai Daerah Lainnya, Serta berbagai Perundang-undangan yang Anti Rakyat!'.
Massa merasa pemerintah tidak adil dalam penanganan karhutla yang masih terjadi. Massa menilai pemerintah berat sebelah dalam penegakan hukum karhutla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah cerminan pemerintah yang anti terhadap rakyatnya. Yang anti terhadap kaum tani," sambungnya.
Aksi ini juga dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada kaum tani yang berada di Sumatera dan Kalimantan yang terkena asap karhutla.
"Sehingga hari ini kita juga aksi dalam rangka menuntut dan bersolidaritas kepada kawan kita semua rakyat Indonesia sesama kaum tani, sesama kawan tertindas Indonesia, kawan-kawan yang ada di Sumatera dan Kalimatan sedang dalam kungkungan pekat asapnya perusahaan besar," ujar orator.
Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Majapahit ditutup oleh polisi. Polisi memasang kawat berduri hingga kendaraan taktis seperti mobil water canon. Massa FPR sempat protes tidak dapat menyampaikan aspirasi di depan Istana Negara.
Sejumlah personel kepolisian juga nampak bersiaga di sekitaran Jalan Medan Merdeka Barat. Kendaraan tidak dapat melintas ke arah Istana Negara. (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini