"Ada kelompok yang 'bermain' di dalamnya. Ada simbol anarko (anarcho-syndicalism), ada yang memprovokasi massa sehingga terjadi pembakaran, serta penyerangan aparat," ucap Dedi.
Dari tangan para remaja ini, polisi menyita bom molotov, batu, tongkat, dan senjata tajam. "Ini terus didata dan pemeriksaan oleh jajaran Polda Metro Jaya," imbuh Dedi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 94 orang itu sebanyak 49 orang tersangka, ini bisa berkembang. Polda Metro Jaya sudah mengelompokkan menjadi beberapa tersangka," terang Dedi sebelumnya.
(aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini