Jakarta - Farah Puteri Nahlia menjadi caleg
DPR terpilih. Usianya 23 tahun, menjadi salah satu dari caleg-caleg termuda periode 2019-2024. Dia mengemukakan gagasan antikorupsi.
"Saya ingin membentuk kaukus politikus muda parlemen dalam rangka menolak politisi busuk, politisi yang rekam jejaknya cenderung korup," kata Farah kepada wartawan, Minggu (1/9/2019).
Dara kelahiran Semarang, 1 Februari 1996 ini adalah caleg terpilih dari PAN Daerah Pemilihan Jawa Barat IX. Sebagai caleg muda, dia ingin membuktikan kemampuannya, salah satunya lewat kaukus politikus muda tolak politikus busuk.
"Saya ingin menunjukan bahwa eksistensi kami para politisi muda DPR juga untuk kebaikan kualitas parlemen dalam jangka panjang di masa depan. Dengan adanya saya dan politikus muda lainnya, dapat membantu membenahi parlemen di masa depan, serta mengembalikan kepercayaan masyarakat yang sebelumnya kurang terhadap DPR," kata dia.
Dia menawarkan pendidikan politik ke publik lewat teladan dan sikap antikorupsi, juga menolak politik uang. Dia juga akan menerapkan politik santun.
"Saya ingin masyarakat bisa melihat bahwa politik bukanlah sesuatu yang 'semrawut' atau penuh dengan persaingan. Saya ingin menampilkan demokrasi yang sehat dan menjunjung tinggi toleransi," kata Farah yang ingin duduk di Komisi I,
 Farah Puteri Nahlia (Dok Pribadi) |
Dia memberi perhatian kepada isu sistem informasi publik dan penguatan pertahanan dan keamanan. Caranya adalah lewat revisi undang-undang. Selain itu, isu pemenuhan hak-hak TKI juga dirasanya harus diperhatikan karena dia merasa saat ini kurang maksimal. Dia juga ingin menguatkan sektor UMKM untuk masyarakat menengah ke bawah.
Dia fokus ke isu-isu di atas karena di Dapilnya, Jabar IX (Subang, Majalengka, Sumedang), banyak masyarakat yang bekerja sebagai TKI di luar negeri alias buruh migran. Selain itu, latar belakang pendidikan dia adalah studi hubungan internasional.
"Saat ini saya sedang mengurus S3 studi saya sebelum dilantik menjadi anggota DPR Oktober nanti," kata Farah yang sedang mengurus studi ilmu politik di King's College London ini.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini