Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto berpesan ke pengurus pondok pesantren (ponpes) untuk terus semangat mendidik santri. Brian mengatakan pengurus ponpes harus memberikan motivasi ke santrinya.
Hal tersebut disampaikan Brian di depan para pengurus pondok pesantren dalam International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) di sebuah hotel kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2025). Mulanya, Brian bercerita memiliki murid atau mahasiswa yang masih mengingat dirinya setelah sukses mendirikan bisnis.
"Saya ada cerita, saya punya, tiba-tiba ada murid saya, Itu dia WA saya. 'Pak Brian, gimana kabarnya?' Sehat, kamu di mana? Saya lupa-lupa ingat kan. 'Saya telepon Pak', dia telepon ke saya. 'Pak Brian, saya Amron, mahasiswa Bapak dulu'. Saya bingung, mahasiswa saya kan banyak ya. 'Yang mana ini?' Saya bilang," kata Brian di depan para pengurus ponpes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brian mengingat dirinya pernah memotivasi muridnya itu. Kemudian sampailah di momen Brian diundang ke acara bisnis milik muridnya itu.
"Kamu bekerja di mana? Saya bilang. 'Saya bikin parfum Pak'. Saya pikir orang jualan parfum ya. Dia bikin parfum. Nah mereknya itu HUMNS, H-M-N-S. Itu salah satu merek parfum Indonesia. Dia undang saya di Grand Indonesia launching parfum. Waduh gaya juga saya bilang. Pas saya datang, saya duduk seperti ini. Dia maju ke depan, launching parfum," kisahnya.
Brian mengaku terkejut muridnya itu masih mengingatnya. Brian menyebut pernah memberi motivasi murid tersebut di perkuliahan.
"Kebetulan dia datang ke ruangan saya. Saya dulu pembina kemahasiswaan. Saya bilang, 'kamu sabar aja, jangan mudah menyerah, saya bilang begitu. Cari beasiswa'. Karena dulu saya juga nggak punya uang bisa kuliah, saya bilang. Kamu kejar beasiswa, kalau susah-susah kamu kerja. Kamu harus bisa, saya bilang begitu," ujar Brian.
"Itu padahal Pak, kata-kata yang saya berikan ke Amron ini. Itu saya sudah lupa Pak. Abis itu kan banyak mahasiswa datang lagi. Tapi dia ingatnya sampai luar biasa. Sampai dia punya parfum, sekarang omset dia Pak, jualan parfum. Itu sudah Rp 100 miliar. Dia masih ingat ke saya. Hanya gara-gara saya sebagai dosen memberikan semangat," sambungnya.
Berangkat dari itu, Brian meminta kepada seluruh pengurus ponpes agar tidak minder atau berkecil hati saat mendidik santri. Sebab menurutnya, hal kecil yang dilakukan seorang guru akan bermakna besar bagi muridnya, bahkan bakal terus diingat.
"Jadi Bapak-Ibu sekalian, jangan berkecil hati. Jangan menganggap peran Bapak-Ibu itu kecil. Bapak-Ibu bisa ngasih semangat, mendorong mereka, memotivasi mereka. Itu dampaknya panjang Pak, dampaknya luar biasa," kata dia.
(whn/whn)