Pukul 18.30 Wita, Aipda Taufik tiba di kios keluarga AK, di Dusun Saka, Desa Manggeasi, Dompu. Maka keluarlah AK dari kiosnya.
"Melihat anggota tiba, pelaku keluar dari kios membawa parang dan menggendong stoples permen karet," kata Kombes Purnama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku mengayunkan parang ke arah anggota," sebut Kombes Purnama.
Kondisi menjadi berbahaya. Dor! Tembakan peringatan dilepaskan oleh Aipda Taufik. Tapi AK tetap mengamuk.
Atas nama penegakan hukum, Aipda Taufik melakukan langkah terukur. Tanpa memandang bahwa yang dihadapinya adalah adiknya sendiri, Aipda Taufik mengarahkan moncong senjatanya yang suda berisi peluru. Kali ini dia tidak lagi melepaskan tembakan peringatan, tapi tembakan ke bagian tubuh AK.
"Aipda Taufik melakukan penembakan ke pelaku AK di kaki kanan bagian paha," kata Purnama.
Setelah itu, AK dibawa polisi ke RSUD Dompu untuk penanganan medis. AK ditangkap karena mengancam Bripda Rian saat melintas di Dusun Saka.
Ini adalah wujud profesionalitas Aipda Taufik sebagai seorang polisi. Aksi Aipda Taufik menuai pujian dari Kapolres Dompu AKBP Erwin Suwondo.
"Ya kita memuji tindakan anggota tersebut walaupun adik sendiri. Namun karena (pelaku AK) dinilai membahayakan keselamatan orang lain, (Aipda Taufik) tidak ragu untuk melakukan tindakan tegas," ujar Kapolres Dompu AKBP Erwin Suwondo.
Polisi Tembak Mati Polisi di Depok:
(dnu/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini