Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Bekasi Dodi Agus Supriyanto mengatakan sudah menyiapkan personel untuk membersihkan Kali Bahagia yang dipenuhi tumpukan sampah. Hanya, petugasn tidak dapat bertindak sebelum ada surat permohonan dari kecamatan ataupun perangkat daerah sekitar.
"Tiga puluh orang kita (petugas DLH) akan siapkan jika ada surat dari kecamatan atau PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Kan belum ada surat ke kita," kata Dodi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua RW 21, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Ariffudin Dachlan mengatakan tumpukan sampah itu tak hanya menyebabkan sejumlah penyakit. Jika turun hujan, Kali Bahagia juga menyebabkan banjir sehingga terpaksa pihak sekolah harus meliburkan muridnya.
"Banjir setiap tahun, setahun bisa 4 kali, hujan 2 jam aja kering bisa 2 hari. Terus hujan lagi begitu langganan banjir. SD 05 Bahagia, SD 06 Bahagia, SMP 4 Babelan, SMA 3 Babelan (diliburkan jika banjir). Banjir sedengkul ada lah, bisa diliburin kalau banjir, kira-kira 2-3 hari (sekolah libur)," ujar Arifudin.
Arifudin juga mengatakan diare menjadi penyakit langganan warga. Warga, menurut dia, melakukan gotong royong mengangkut sampah setiap bulan.
![]() |
Pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Koordinator Kemaritiman RI, sudah turun tangan untuk mengecek langsung Kali Bahagia. Pemerintah pusat akan berkoordinasi langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mencari solusi pengerukan sampah.
"Kami berkoordinasi dengan Kelurahan Bahagia. Kami juga sudah ke Dinas LH Kota, besok kalau bisa ke LH Kabupaten dan PUPR-nya untuk bisa kami dapat masalah sekonkret-konkretnya yang bisa kita selesaikan," ujar Kepala Bidang Pelayanan Rakyat Kemenko Kemaritiman Syamsul Akbar.
Dalam kesempatan itu, Syamsul meninjau langsung Kali Bahagia di Jembatan Jalan Akses, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Kemudian, ia mengadakan rapat dengan pejabat Kelurahan Bahagia dan RT/RW setempat di balai warga.
Syamsul mengatakan sampah di Kali Bahagia sudah ada sejak dua bulan yang lalu. Alat berat tak bisa dikerahkan karena akses ke Kali Bahagia tertutup bangunan liar.
"Dari info yang saya dapat, bangli (bangunan liar) ini menyebabkan kendaraan berat tak bisa masuk untuk membersihkan kali. Mereka (masyarakat) buang sampah sembarangan katanya suka-suka dia," ujar Syamsul.
Dia meminta Perum Jasa Tirta (PJT) 2, selaku pemilik lahan, segera mengeluarkan surat agar penindakan bangunan liar bisa segera dilaksanakan.
"Konkretnya bagaimana PJT 2 ini mengeluarkan surat agar bisa ditertibkan bangli-bangli itu, sehingga kendaraan bisa masuk. Alat berat cepat bisa diinikan (dioperasikan).Kalau keluar surat itu, kerja sama dengan kepolisian dan Satpol PP itu satu hari bisa diselesaikan, sehingga bangli itu diselesaikan secepatnya," lanjutnya.
Potret dari Udara Kali Ulu Bekasi Penuh Sampah dan Eceng Gondok:
(idn/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini