"Sebenarnya kami dari Kelurahan Bahagia sudah koordinasi dengan kecamatan, dinas PUPR, Dinas Kebersihan, untuk melakukan pembersihan sampah. Kendalanya untuk melakukan pembersihan sampah maksimal harus pakai alat berat, untuk alat berat sampai ke lokasi itu tidak mungkin karena ada bangunan liar dan sudah didata, itu kurang lebih 204 bangunan liar yang ada di bantaran kali ini. Artinya, andai kata tidak ada bangunan liar, alat berat bisa masuk, kami siap membersih lokasi itu," ujar Mawardi, kepada wartawan, Senin (29/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena dari Dinas LH (lingkungan hidup) sudah siap armadanya, PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sudah siap dengan backhoe. Kita kelurahan sudah siap dengan warga untuk guyub, kerja bakti," ujar Mawardi.
Mawardi mengaku pihaknya telah koordinasi dengan sejumlah perangkat daerah untuk dilakukan giat tanggap darurat. Namun, ia tak bisa memastikan kapan tindakan pembersihan akan dilakukan.
"Kita tanggap darurat artinya kita mengangkut sampah yang sifatnya ringan," ujar Mawardi.
Diketahui, bangunan liar memenuhi bantaran Kali Bahagia di wilayah RW 11, RW 12, RW 13, RW 21, RW 23, Babelan, Kabupaten Bekasi. Hulu Kali Bahagia ini ialah Kali Busa di Villa Inda Permai, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi dan hilirnya di Desa Setia Asih, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Sebelumnya, Kali Bahagia didominasi sampah jenis plastik. Tumpukan sampah tersebut membentang sekitar 1,5 km dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.
Pantauan detikcom, Senin (29/7) pukul 11.45 WIB, tampak hampir seluruh permukaan Kali Bahagia dipadati sampah. Saking padatnya, air tak mengalir.
Selain sampah plastik, terlihat pula berbagai jenis styrofoam. Air kali tampak menghitam. Tercium bau tak sedap di sekitar lokasi. Terlihat sejumlah lalat mengerubungi sampah yang menggenang. (isa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini