"KNKT menemukan bahwa kebakaran berawal dari generator yang selanjutnya menyambar bangunan kayu. Berdasarkan penelitian dan pengujian terhadap generator yang mengalami masalah, didapat adanya tanda-tanda goresan yang menunjukkan adanya gesekan anatara stator dan rotor yang menimbulkan adanya lompatan bunga api (electric spark)," kata Soerjanto di Terminal Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (14/7/2017).
Baca juga: Ini Penyebab Terbakarnya Mesin KM Zahro |
Dia mengatakan, ada tanda gesekan pada permukaan stator dan rotor tersebut dan tanda electric spark. Gesekan antara stator dan rotor diakibatkan adanya kerusakan bearing penopang rotor yang jaraknya kecil. Adanya kerusakan pada bearing, titik putar poros jadi bergeser.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Hasil simulasi evakuasi menunjukkan minimnya akses pada saat evakuasi yang kurang lancar sehingga menyebabkan timbulnya korban meninggal. Investigasi KNKT juga menemukan kurang efektifnya penanganan kebakaran serta tidak adanya prosedur darurat di kapal," ujarnya.
Proses evakuasi yang tidak baik juga menyebabkan penumpang terjebak cukup lama. Hal ini menyebabkan sebagian penumpang mengalami masalah pernapasan. Pintu darurat yang tidak sesuai standar juga menyebabkan penupang berebut keluar dari kapal saat terjadi kebakaran.
"Kapal tidak memiliki prosedur penanganan darurat yang baik. KNKT juga menggarisbawahi kurangnya penerapan aturan terkait proses sertifikasi kapal penumpang serta pemenuhan ketentuan peraturan pengawakan kapal penumpang," ucap dia.
KM Zahro Express terbakar pada Minggu (1/1) sekitar pukul 08.30 WIB. Kapal ini terbakar saat hendak menuju Kepulauan Seribu.
Kebakaran juga ini menyebabkan tewas 24 orang korban meninggal dunia dan 197 orang selamat. Polisi sudah menetapkan nakhoda kapal wisata KM Zahro, M Nali sebagai tersangka dalam kasus ini. (jbr/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini