KPK Beberkan Aliran Duit Pemerasan K3 Rp 81 Miliar, Wamenaker Dapat Jatah

KPK Beberkan Aliran Duit Pemerasan K3 Rp 81 Miliar, Wamenaker Dapat Jatah

Adrial akbar - detikNews
Jumat, 22 Agu 2025 16:27 WIB
Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) mengenakan rompi oranye ditahan KPK bersama lainnya yang terlibat perkara dugaan pemerasan. (Adrial/detikcom)
Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) bersama tersangka lain ditahan KPK. (Adrial/detikcom)
Jakarta -

KPK telah menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel sebagai tersangka terkait kasus pengurusan sertifikat K3. KPK menemukan aliran dana sebesar Rp 81 miliar dalam kasus ini.

Hal itu disampaikan Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025). Setyo awalnya menjelaskan bahwa selisih uang dalam pengurusan K3. Kemudian, KPK menelusuri ada aliran ada mencapai Rp 81 miliar.

"Atas penerimaan uang dari selisih antara yang dibayarkan oleh para pihak yang mengurus sertifikat K3 kepada perusahaan jasa K3 atau PJK3 dari biaya yang seharusnya," kata Setyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian, uang tersebut mengalir ke beberapa pihak, yaitu sejumlah Rp 81 miliar," lanjutnya.

Praktik ini berlangsung dari 2019 hingga 2024. Irvian Bobby Mahendro (IBM) dalam hal ini menerima Rp 69 miliar. Ia selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 2022-2025.

ADVERTISEMENT

Kemudian, ada pula setoran kepada Gerry Aditya Herwanto (GAH) selaku Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja serta Hery Sutanto (HS) yang merupakan Direktur Bina Kelembagaan.

"Pada tahun 2019-2024, IBM diduga menerima aliran uang sejumlah Rp 69 miliar melalui perantara. Uang tersebut selanjutnya digunakan untuk belanja, hiburan, DP rumah, setoran tunai kepada GAH, HS, dan pihak lainnya. Serta digunakan untuk pembelian sejumlah aset seperti beberapa unit kendaraan roda empat hingga penyertaan modal pada 3 (tiga) perusahaan yang terafiliasi PJK3," jelasnya.

Setyo melanjutkan, Subhan (SB) selaku Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit Bina K3 diduga menerima aliran dana sejumlah Rp3,5 miliar pada kurun 2020-2025, yang diterimanya dari sekitar 80 perusahaan di bidang PJK3.

Uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi, di antaranya ditransfer ke pihak lainnya, belanja, hingga melakukan penarikan tunai sebesar Rp 291 juta.

Sementara Anitasari Kusumawati (AK), yang merupakan Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan, diduga menerima aliran dana sejumlah Rp 5,5 miliar pada kurun 2021-2024, dari pihak perantara. Atas penerimaan tersebut, aliran dana juga diduga mengalir ke pihak-pihak lainnya.

Kemudian, Setyo mengatakan Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG) atau Noel menerima uang sebesar Rp 3 miliar dari pemerasan K3. Noel menerima uang panas tersebut pada akhir tahun lalu, 2 bulan setelah menjabat.

"Yaitu IEG sebesar Rp 3 miliar pada bulan Desember 2024. Kemudian, FAH dan HR sebesar Rp 50 juta per minggu," ujar Setyo.

Selain Noel, pejabat Kemenaker lainnya, turut menikmati uang dari pemerasan tersebut. Ada pula yang menerima berupa bentuk barang kendaraan.

"HS lebih dari Rp 1,5 miliar selama kurun waktu 2021-2024, serta JFH berupa unit kendaraan roda empat," imbuhnya.

Noel cs ditangkap dalam OTT yang digelar KPK pada Rabu (20/8). Total ada 14 orang yang ditangkap KPK dalam tangkap tangan tersebut.

"Tim telah mengamankan 14 orang," ujar Budi.

Selain 14 orang, KPK menyita 22 kendaraan. Puluhan kendaraan yang disita itu terdiri atas 15 mobil dan tujuh kendaraan.

Berikut ini daftar tersangka pemerasan sertifikasi K3 Kemenaker:

1. Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 2022-2025
2. Gerry Aditya Herwanto Putra, Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja 2022-sekarang
3. Subhan Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 tahun 2020-2025
4. Anitasari Kusumawati, Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020-sekarang
5. Immanuel Ebenezer Gerungan, Wamenaker
6. Fahrurozi, Dirjen Binwasnaker dan K3 pada Maret 2025-sekarang
7. Hery Susanto, Direktur Bina Kelembagaan tahun 2021-Februari 2025
8. Sekarsari, Kartika Putri Subkoordinator
9. Supriadi, Koordinator
10. Temurila, PT KEM Indonesia
11. Miki Mahfud, PT KEM Indonesia

Halaman 2 dari 3
(rdp/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads