Untuk mendapatkan ART infal, pengguna jasa harus merogoh kocek dalam-dalam. Sebab gaji mereka dihitung harian.
"Gajinya Rp 125 ribu per hari," ujar Mirna, staf penyalur/penyedia ART PT Hadi Jaya, di kantornya di Depok Lama, Depok, Jawa Barat, ketika berbincang dengan detikcom.
Untuk mendapatkan ART tidak bisa dengan dipesan dari jauh-jauh hari. Ibu-ibu bisa menghubungi kembali seminggu sebelum Lebaran untuk mendapatkan ART tersebut.
Asal ART, lanjut wanita berjilbab itu, berasal dari Lampung dan Jawa. Umur ART tersebut di atas 17 tahun.
"Umur ART-nya harus di atas 17 tahun. Itu peraturan baru pemerintah yang menyuruh kita seperti itu," kata Mirna yang tidak hentinya menerima telepon dari para ibu rumah tangga yang membutuhkan ART dari ponselnya tersebut.
Berebut ART
Tak cuma ART infal saja yang laris manis. ART reguler yang dibayar bulanan pun jadi rebutan.
Seorang penyalur ART di Buaran, Jakarta Timur, sempat memposting jasanya di sebuah milis ASI. Meski temanya jauh dari ASI, respons terhadap postingnya sangat ramai sehingga dia disemprit moderator milis.
Anggota milis yang telah menghubunginya banyak yang harus menelan rasa kecewa karena mereka harus berebutan dengan ibu-ibu lainnya.
"Mbak masih waiting list," ujar penyalur itu saat dihubungi.
ART tidak hanya susah didapat dari 'penyalur independen'. Ketersediaannya di yayasan-yayasan juga langka.
Di PT Hadi Jaya atau terkenal dengan Ibu Hadi di Depok, misalnya, ART pun sangat sulit didapat. Untuk mendapatkan ART tersebut tidak bisa dipastikan. Apalagi menjelang puasa dan Lebaran.
Untuk mengambil ART tersebut, ada biaya administrasi yang dikeluarkan, sekitar Rp 1,7-1,8 juta. Sedangkan gaji ART sekitar Rp 1 juta/bulan.
"Jaminannya 3 bulan untuk ART yang tidak cocok," ujar Mirna, staf PT Hadi Jaya.
Mirna juga menyebutkan, stok ART sangat sulit karena banyak yang lebih memilih menjadi buruh dengan gaji yang lebih tinggi. Ditambah karena mereka lebih memilih kerja infal Lebaran.
"Saat puasa, mereka lebih memilih berkumpul bersama keluarga," kata Mirna.
CV Bima Putra, penyalur ART di kawasan Sawangan Depok, juga mematok harga yang tidak berbeda jauh dengan Ibu Hadi.
"Jaminan 3 bulan kalau ada stok ART-nya," kata seorang staf dari CV Bima Putra.
Meskipun tingkat pengangguran di Indonesia cukup tinggi, namun rupanya ART bukan lagi profesi yang banyak dilirik. Ada juga yang bersedia jadi ART, namun lebih kepada bersih-bersih dan memasak.
"Saya tidak mau kerja pada keluarga yang ada anaknya," kata Dini, warga Cianjur.
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini