Duka korban erupsi Gunung Semeru belum pudar. Banyak tangis yang belum kering usai kehilangan sanak saudara. Namun di tengah nestapa ini, ada saja sejumlah pihak yang mendulang keuntungan.
Koordinator Saver (Sahabat Volunteer Semeru) Sukaryo atau Cak Yo mengaku miris melihat situasi yang terjadi di pengungsian Semeru akhir-akhir ini.
Cak Yo menceritakan usai Awan Panas Guguran (APG) besar pada Sabtu (4/12), Semeru sempat ramai didatangi sejumlah 'wisatawan' dadakan. Mereka menjadi lokasi pascabencana menjadi latar untuk berswafoto atau selfie.
Tak berselang lama, kediaman para korban erupsi Gunung Semeru dilaporkan dijarah orang tak bertanggungjawab. Rumah-rumah ini dalam kondisi kosong saat ditinggalkan warga yang sedang mengungsi.
Setelah kejadian ini, Cak Yo menceritakan jika akses relawan yang hendak membantu korban Semeru sempat diperketat.
"Saya boleh dibilang mulai H+1 bencana awan panas guguran, kita sudah di lokasi, teman-teman nggak bawa bendera. Atas dasar kemanusiaan, atas dasar musibah, kita bantu. Setelah hari keempat, kelima mulai banyak yang selfie, banyak barang korban dicuri, akhirnya diperketat penjagaan masuk ke lokasi," papar Cak Yo.
"Akhirnya kita kesulitan akses masuk, kita daftar ke posko terkait potensi lokal, ternyata masih belum diakomodir awalnya," sesalnya.
Simak Video 'Syuting Sinetron TMTM di Semeru Dikecam Sana-sini':