Sebab ia dan rekannya juga tidak menyadari kalau gunung akan erupsi. "Sebetulnya saya spontan. Saya juga tidak tahu kalau ada letusan itu. Saya hanya tahu sudah ada awan. Saya kira tidak meletus. Sehingga saya memberanikan diri menghalau masyarakat untuk pergi dari lokasi," terang Ismail kepada detikcom, Selasa (7/12/2021)..
Ia menuturkan, saat itu tengah berpatroli setelah mendapat kabar dari Kapolsek Candipuro AKP Sajito, ada peningkatan debit air di sekitar Gunung Semeru.
Mendapat info itu, ia kemudian berangkat ke lokasi dengan Bripda Adri Amor, dengan menggunakan mobil patroli. Namun alangkah terkejutnya dia, karena di lokasi ternyata masih banyak masyarakat dan penambang pasir. Padahal di depan mata sudah tampak guguran awan panas Gunung Semeru.
"Iya benar. Saat itu, kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB. Saya Briptu Ismail dan Bripda Adri Amor mendapat info dari Bapak Kapolsek bahwa ada peningkatan debit air dari pusat pemantauan sungai," tutur Ismail.
"Kemudian sekitar 14.15 saya merapat ke Desa Sumberwuluh, Candipuro untuk mengimbau masyarakat yang masih beraktivitas mencari pasir," imbuhnya.
Beruntung, atas aksinya itu, seluruh penambang pasir dan masyarakat yang ada di lokasi segera sadar dan langsung keluar dari lokasi. Menurutnya, saat itu ada sekitar 70 orang yang berada di lokasi dan dinyatakan selamat semua.
Ismail dan rekannya, usai menghalau masyarakat juga turut pergi. Ia menyebut, saat itu kondisi gelap setelah erupsi sehingga mereka hanya bisa menjauh sekitar 1 km dari lokasi.
"Saat itu ada 10 truk. Dan ada 70 orang di lokasi yang masih mencari pasir. Semua langsung pergi. Dan alhamdulillah selamat semua. Tapi ada yang di bawah saya yang agak jauh itu meninggal. Tapi yang di sekitar saya yang kami imbau lari itu selamat semua," papar Ismail.
Sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Gunung yang berada di Lumajang dan Malang ini mengeluarkan awan panas guguran (APG).
Lihat Video: Melihat Kondisi Jembatan Besuk Kobokan yang Hancur Usai Erupsi Semeru
(sun/bdh)