Beredar video aksi heroik polisi mengimbau truk-truk penambang pasir untuk meninggalkan lokasi, saat erupsi Semeru terjadi. Ia yakni anggota Polsek Candipuro, Briptu Ismail.
Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu, tampak Ismail mencoba mengimbau masyarakat dan para sopir truk penambang pasir, untuk segera keluar dari lokasi. Atas aksi Ismail itu, seluruh sopir dan masyarakat di lokasi dinyatakan selamat.
Saat dikonfirmasi, Ismail membenarkan bahwa sosok yang ada di video itu merupakan dirinya. Ia menuturkan, saat itu tengah berpatroli setelah mendapat kabar dari Kapolsek Candipuro AKP Sajito, ada peningkatan debit air di sekitar Gunung Semeru.
Mendapat info itu, ia kemudian berangkat ke lokasi dengan Bripda Adri Amor, dengan menggunakan mobil patroli. Namun alangkah terkejutnya dia, karena di lokasi ternyata masih banyak masyarakat dan penambang pasir. Padahal di depan mata sudah tampak guguran awan panas Gunung Semeru.
"Iya benar. Saat itu, kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB. Saya Briptu Ismail dan Bripda Adri Amor mendapat info dari Bapak Kapolsek bahwa ada peningkatan debit air dari pusat pemantauan sungai," tutur Ismail kepada detikcom, Selasa (7/12/2021).
"Kemudian sekitar 14.15 saya merapat ke Desa Sumberwuluh, Candipuro untuk mengimbau masyarakat yang masih beraktivitas mencari pasir," imbuhnya.
Menurut Ismail, masih banyaknya masyarakat dan aktivitas penambang karena mereka belum menyadari akan terjadi erupsi. Untuk itu, ia langsung berteriak mengimbau agar segera meninggalkan lokasi.
"Waktu itu masih belum tampak. Saya kira awan itu masih jauh ternyata selang beberapa menit sudah sampai di lokasi saya. Dan saya langsung mengimbau masyarakat. Sebetulnya saya juga tidak tahu kalau sudah ada letusan," terang Ismail.
Simak Video: Moeldoko Kirim Bantuan 5.000 Makanan Siap Saji Buat Korban Erupsi Semeru
Beruntung, atas aksinya itu, seluruh penambang pasir dan masyarakat yang ada di lokasi segera sadar dan langsung keluar dari lokasi. Menurutnya, saat itu ada sekitar 70 orang yang berada di lokasi dan dinyatakan selamat semua.
Ismail dan rekannya, usai menghalau masyarakat juga turut pergi. Ia menyebut, saat itu kondisi gelap setelah erupsi sehingga mereka hanya bisa menjauh sekitar 1 km dari lokasi.
"Saat itu ada 10 truk. Dan ada 70 orang di lokasi yang masih mencari pasir. Semua langsung pergi. Dan alhamdulillah selamat semua. Tapi ada yang di bawah saya yang agak jauh itu meninggal. Tapi yang di sekitar saya yang kami imbau lari itu selamat semua," papar Ismail.
"Kondisinya sudah gelap semua tidak bisa melihat. Saya hanya turun ke jalan raya saja. Sekitar 1 kilo dari lokasi. Lokasinya kemudian saya lihat sudah hancur semua tertimbun awan panas," tambah Ismail.
Sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Gunung yang berada di Lumajang dan Malang ini mengeluarkan awan panas guguran (APG).