Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Ficky Septalinda, mengatakan, pihaknya telah membahas solusi imbas dari jembatan ambruk yang membuat warga terisolir di Kecamatan Glenmore.
"Harapan kita segera ditindaklanjuti untuk pembangunan jembatan baru apakah ini jembatan sementara ataukah jembatan permanen," ujar Ficky kepada detikcom, Jumat (26/11/2021).
![]() |
Dalam rapat kerja pembahasan anggaran antara DPRD Banyuwangi dan pihak eksekutif, kata Ficky, kedua belah pihak telah datang ke lokasi jembatan yang putus tersebut. Informasi yang disampaikan eksekutif, masyarakat meminta dilakukan pembangunan jembatan permanen. Jika memang masyarakat menghendaki pembangunan jembatan permanen, menurutnya, harus menggunakan anggaran yang besar.
"Perlu dihitung secara pasti kebutuhan anggaran untuk pembangunan jembatan permanen itu berapa," tambahnya.
Sementara terkait dengan murid-murid SDN 7 Tegalharjo yang gedung sekolahnya terisolir, untuk sementara memang harus menggunakan fasilitas sekolah lain yang layak dan aman untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"Anak sekolah yang fasilitas sekolahnya terdampak memang sementara harus menggunakan fasilitas tempat yang itu mumpuni untuk melaksanakan tatap muka pembelajaran sementara," tegasnya.
Sebanyak 35 siswa SDN 7 Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, terpaksa menggunakan bangunan masjid untuk kegiatan belajar mengajar. Ini dikarenakan jembatan satu-satunya yang menjadi akses menuju ke sekolah tersebut ambruk diterjang banjir.
Sudah hampir seminggu ini, siswa mulai kelas 1 hingga 6 SDN Tegalharjo belajar di Masjid At-Taufik, Desa setempat. Para guru terpaksa merelokasi kegiatan belajar mengajar (KBM) muridnya, lantaran hingga kini belum ada akses penghubung sementara yang dibangun. (iwd/iwd)