Sudah hampir seminggu ini, siswa mulai kelas 1 hingga 6 SDN Tegalharjo belajar di Masjid Ar-Taufik. Para guru terpaksa merelokasi kegiatan belajar mengajar (KBM) muridnya, lantaran hingga kini belum ada akses penghubung sementara yang dibangun.
"Sudah hampir seminggu ini. Kamis (18/11) malam dikabari kalau ada jembatan ambruk maka Jumat (19/11) langsung belajar mengajar ke masjid," ujar Yami, Kepala Sekolah SDN 7 Tegalharjo kepada detikcom, Kamis (25/11/2021).
![]() |
Total murid SDN 7 Tegalharjo sebanyak 48 siswa. 35 siswa belajar di masjid sementara untuk 18 murid yang rumahnya dekat dengan sekolah diberlakukan kelas daring (online) dengan 1 guru pembimbing yang kebetulan berdomisili di dekat sekolah. Mereka saat ini, kondisinya kini masih terisolir bersama puluhan warga RT 01 RW 02, Dusun Gunung Krikil, Desa Tegalharjo.
"18 siswa yang kini masih terisolir kita berlakukan kelas daring, dengan dibimbing bapak Slamet Riyadi selaku guru olahraga yang kebetulan rumahnya berada dekat dengan sekolah," tambahnya.
Untuk penggunaan masjid sendiri, Yami sudah meminta izin kepada sesepuh maupun takmir masjid. Dan pihaknya diperbolehkan untuk melakukan kegiatan belajar sementara sampai dibangunnya jembatan akses sementara menuju ke sekolah.
"Izin sudah kita kantongi dari pihak sesepuh maupun takmir masjid dan kita sudah memberi penjelasan terkait batas waktu penggunaan yang belum bisa ditentukan," pungkasnya. (iwd/iwd)