Arang Briket Buatan Pelajar Jombang Juara Olimpiade Sains Internasional, Kok Bisa?

Enggran Eko Budianto - detikNews
Sabtu, 20 Nov 2021 10:57 WIB
Pelajar membuat briket arang (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Jombang - Arang briket buatan pelajar madrasah aliyah di Jombang sukses menyabet medali emas olimpiade sains internasional . Arang briket berbahan biji palem manila dan tempurung kelapa ini menghasilkan api yang stabil dan tahan lama, serta minim asap dan abu.

Bahan bakar alami tersebut buah penelitian 5 siswa tim karya tulis ilmiah (KTI) MAN 1 Jombang sejak 16 November 2020. Yaitu Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa kelas XII Bahasa, Devina Septia Putri kelas XII MIPA, serta Devy Tiyona Iffa Musyahadah, Melinda Dwi Permatasari dan Eka Destiyana Sari kelas XI MIPA.

"Di Indonesia palem manila biasa untuk hias di jalan raya. Inilah yang menginspirasi kami biji palem manila menjadi bahan bakar alternatif yaitu briket. Begitu juga melimpahnya tanaman tempurung kelapa juga menginspirasi kami menjadikan bahan dasar sekunder," kata Ketua Tim KTI MAN 1 Jombang Maharsyalfath kepada wartawan, Sabtu (20/11/2021).

Ia menjelaskan biji palem manila dipilih karena memiliki nilai kalor atau energi panas yang tinggi dan stabil. Sedangkan tempurung kelapa untuk memperkuat proses pembriketan atau pengarangan.

Pertama-tama biji palem dan tempurung kelapa dibersihkan, lalu dikeringkan menggunakan mesin oven. Kedua bahan tersebut kemudian dibungkus dengan aluminium foil secara terpisah. Selanjutnya melalui tahap pengarangan menggunakan tungku.

Biji palem nila dan tempurung kelapa yang sudah menjadi arang lantas ditumbuk hingga halus. Serbuk arang dibuat adonan dengan mencampurkan tepung tapioka sebagai perekat. Pada tahap akhir, adonan arang dicetak sehingga menghasilkan briket berbentuk tabung sepanjang 10 cm dengan diameter 5 cm.

"Briket kami lebih unggul dari yang ada di pasaran. Yaitu durasi penggunaan, panas yang tahan lama dan stabil di suhu 150 derajat celcius selama 190 menit, untuk membangunnya dibutuhkan waktu hanya 3 menit, kadar abu dan asap yang sedikit," jelas Maharsyalfath.


(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork