Bahan bakar alami tersebut buah penelitian 5 siswa tim karya tulis ilmiah (KTI) MAN 1 Jombang sejak 16 November 2020. Yaitu Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa kelas XII Bahasa, Devina Septia Putri kelas XII MIPA, serta Devy Tiyona Iffa Musyahadah, Melinda Dwi Permatasari dan Eka Destiyana Sari kelas XI MIPA.
"Di Indonesia palem manila biasa untuk hias di jalan raya. Inilah yang menginspirasi kami biji palem manila menjadi bahan bakar alternatif yaitu briket. Begitu juga melimpahnya tanaman tempurung kelapa juga menginspirasi kami menjadikan bahan dasar sekunder," kata Ketua Tim KTI MAN 1 Jombang Maharsyalfath kepada wartawan, Sabtu (20/11/2021).
Ia menjelaskan biji palem manila dipilih karena memiliki nilai kalor atau energi panas yang tinggi dan stabil. Sedangkan tempurung kelapa untuk memperkuat proses pembriketan atau pengarangan.
Pertama-tama biji palem dan tempurung kelapa dibersihkan, lalu dikeringkan menggunakan mesin oven. Kedua bahan tersebut kemudian dibungkus dengan aluminium foil secara terpisah. Selanjutnya melalui tahap pengarangan menggunakan tungku.
Biji palem nila dan tempurung kelapa yang sudah menjadi arang lantas ditumbuk hingga halus. Serbuk arang dibuat adonan dengan mencampurkan tepung tapioka sebagai perekat. Pada tahap akhir, adonan arang dicetak sehingga menghasilkan briket berbentuk tabung sepanjang 10 cm dengan diameter 5 cm.
"Briket kami lebih unggul dari yang ada di pasaran. Yaitu durasi penggunaan, panas yang tahan lama dan stabil di suhu 150 derajat celcius selama 190 menit, untuk membangunnya dibutuhkan waktu hanya 3 menit, kadar abu dan asap yang sedikit," jelas Maharsyalfath.
Penelitian tersebut membuat Maharsyalfath dan kawan-kawan sukses menyabet medali emas di ajang International Young Scientists Innovation Exhibition (IYSIE) di Malaysia pada 25 Oktober 2021. Mereka mengungguli 1.200 peserta dari 20 negara dengan 300 proyek penelitian.
"Saat itu kami presentasikan secara langsung menggunakan Bahasa Inggris selama 15 menit, disaksikan para juri internasional. Pihak IYSIE penyelenggara lomba alhamdulillah mengumumkan kami memenangkan medali emas," tulisnya.
![]() |
Kepala MAN 1 Jombang Erma Rahmawati menuturkan arang briket buah inovasi anak didiknya bisa menjadi bahan bakar alternatif pengganti elpiji maupun jenis lainnya.
"Biasanya kan kita memakai elpiji dan lainnya. Briket arang jenis baru ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat untuk kembali menggunakan bahan dari alam yang banyak di sekitar kita," cetusnya.
Ke depan, tambah Erma, briket arang biji palem nila dan tempurung kelapa ini akan diproduksi secara luas. "Untuk sementara akan kami patenkan dulu. Setelah itu kami kembangkan, semoga berhasil untuk membantu masyarakat luas," ujarnya.