Titik lebur merupakan balai pemuda yang berfungsi sebagai wadah sociopreneur bekerja dan berlatih. Sociopreneur yang dimaksud adalah usaha bisnis yang berbasis sosial dan teknologi. Pemilihan fungsi ini berdasarkan analisis situs yang dilakukan.
Mahasiswi 2018 ini mengambil contoh desain dari sebuah lapangan kosong sekitar 3.459 m2 di jalan area Taman Apsari, Surabaya dengan nilai-nilai sejarah yang sangat kuat. Berdasarkan Analisis, dulunya di area tersebut ada pertokoan khas tua yang ramai di Jalan Tunjungan.
Tetapi seiring berjalannya waktu mulai menghilang sebagai akibat dari pusat perdagangan modern yaitu Tunjungan Plaza. Melihat ini saya tertarik untuk menggabungkan anak muda berjiwa sociopreneur dengan UMKM agar dapat "melebur" dan bekerja bersama. Sehingga bisnis-bisnis kecil tidak hilang akibat tertinggal oleh teknologi," kata Angel, Kamis (18/11/2021).
Setelah menganalisa sitenya, Angel merancang kegiatan utama bangunannya, yaitu kegiatan sociopreneur. Tujuannya sebagai wadah para pemuda untuk menjadi sociopreneur dan mempertemukan masyarakat utamanya UMKM.
Fasilitas yang disediakan untuk mendukung kegiatan tersebut ada meeting room, lab komputer, co working space, amphitheater, dan workshop, perpustakaan, studio foto. Sedangkan untuk konsep bangunannya sendiri ingin menampilkan ekspresi dan impresi dari karakter sociopreneur dan jiwa Surabaya secara simbolik melalui bentuk dan juga ruangnya. Uniknya bentuk bangunannya segitiga yang artinya proses perlahan menuju 1 titik.