Ia yakni Purnomo (34), warga Desa Kaligerman, Kecamatan Karanggeneng. Dulu, Purnomo sama sekali tidak berminat dengan usaha kerajinan bonsai kelapa.
"Sebelum menekuni bonsai kelapa ini, dulunya saya juga aktif di komunitas musik underground. Bahkan juga menjadi vokalis musik band metal dan beberapa kali membuat rilisan kaus maupun aksesoris untuk komunitas underground," kata Purnomo saat berbincang dengan wartawan, Senin (15/11/2021).
![]() |
Purnomo mulai menyukai seni bonsai kelapa seiring dengan banyaknya peminat. Purnomo mengaku memulai usaha bonsai kelapa sejak 2020. Bahkan, Purnomo masih mengingat tanggal ia memulai usaha barunya itu. Yaitu 4 Desember 2020 dengan modal uang Rp 50 ribu.
"Awalnya kurang berminat, tapi karena perkembangan tanaman bonsai kelapa dan melalui berbagai referensi melalui komunitas, akhirnya saya banyak belajar mulai menikmati dunia baru ini," ujar Purnomo.
Seiring waktu berselang, usaha Purnomo pun berkembang. Ia mengembangkan bonsai kelapa biasa atau yang masih original di Galeri Bonkla atau Bonsai Kelapa Lamongan miliknya. Kini Purnomo juga mulai fokus dengan bonsai kelapa karakter karena peminatnya lebih banyak daripada yang lain.
"Tetap membuat bonsai kelapa yang original, tapi sekarang saya lebih fokus ke bonsai karakter. Seperti merangkai bonsai-bonsai ini menjadi boneka karena lebih banyak peminatnya," terangnya.
Proses pembuatannya, Purnomo mengungkapkan, dimulai dengan mencari dan memilah bahan baku yang tepat. Jika di sekitarnya sudah tidak ada bahan yang dianggap bagus, Purnomo kemudian memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari bahan baku. Dilanjutkan ke tahap pengeringan bahan kemudian pembibitan bonsai kelapa.
"Pemilihan bahan itu harus tua di pohon dulu, baru bisa dibuat bahan, dikeringkan kemudian baru masuk ke tahap pembibitan. Setelah sekitar 3 minggu sampai sebulan baru kelapa menetas atau tumbuh tunas. Sementara untuk media tanamnya, saya menggunakan media pasir laut, sekam, dan kompos," lanjut Purnomo berbagi tips.
"Untuk perawatannya sebenarnya simpel, cuma main air saja dan rutin penjemurannya, seminggu paling 2 sampai 3 kali, di taruh di ruang tamu, sudah. Biasanya juga dikasih penyedap rasa sih, sebulan sekali. Namun saat musim kemarau, hindari terkena panas secara ekstrem, karena bisa menyebabkan rusak atau kering," jelas Purnomo kembali membagikan tipsnya.
Untuk saat ini, Purnomo hanya melayani penjualan dan permintaan dari beberapa daerah yang ada di pulau Jawa. Sedangkan untuk luar Jawa belum berani karena risiko kelamaan di proses pengirimannya.
Untuk omzet, menurut Purnomo, tidak menentu tergantung berapa bonsai yang laku. Pembelinya pun kebanyakan ibu-ibu rumah tangga yang digunakan untuk hadiah dan instansi pemerintahan yang biasanya untuk dipajang di kantor.
"Bisnis bonsai kelapa ini merupakan usaha yang spesial karena mulai dari bibit sampai yang sudah jadi bisa dijual semuanya. Sedangkan harga tergantung keunikan, size dan kualitas dari bonsai kelapa itu sendiri dengan kisaran harga Rp 150 ribu sampai Rp 500 ribu yang karakter," pungkas Purnomo.